Harga Daging Sapi dan Ayam di Madiun Masih Stabil
Di pasar ini, harga daging sapi kualitas satu dihargai Rp 90.000 sampai Rp 95.000 per kilogram. Sedangkan harga daging sapi kualitas dua
TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Dua belas hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah, harga kebutuhan pokok terutama daging sapi dan daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiuh masih stabil.
Hal ini disebabkan masih sepinya permintaan daging sapi dan ayam di pasaran.
Kondisi itu, salah satunya seperti yang terjadi di Pasar Besar Madiun (PBM).
Di pasar ini, harga daging sapi kualitas satu dihargai Rp 90.000 sampai Rp 95.000 per kilogram. Sedangkan harga daging sapi kualitas dua dihargai Rp 75.000 sampai Rp 85.000 per kilogram.
Sementara harga daging ayam dari sebelumnya seharga Rp 32.000 per kilogram sejak menjelang memasuki awal Ramadhan, kini turun menjadi Rp 29.000 per kilogram.
Salah seorang penjual daging sapi di stan PBM, Ny Ginem mengatakan jika harga daging sapi stabil lantaran permintaan konsumen hingga menjelang lebaran kali ini masih sepih. Kondisi ini, membuat pedagang daging sapi tak bisa memperbanyak stok daging sapi yang dijual di stannya.
"Kami yakin, pada tiga sampai sehari menjelang lebaran nanti akan ada kenaikan. Minimal harga daging super menjadi Rp 100.000 sampai Rp 110.000 per kilogram," terangnya kepada Surya, Rabu (16/7/2014).
Kondisi yang berbeda terjadi pada harga daging ayam. Ini menyusul harga daging ayam mengalami penurunan sekitar Rp 3.000 per kilogram.
Yakni dari sebelumnya Rp 32.000 turun menjadi Rp 29.000 per kilogram.
Ny Srikana, salah seorang pedagang daging ayam menguraikan turunya harga daging ayam salah satunya dipicu karena bersamaan musim para pelajar masuk sekolah baru.
Kendati demikian, Srikana meyakini sepekan hingga lebaran dipastikan bakal mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 35.000 per kilogram.
"Kalau lebaran tahun lalu, harganya mencapai Rp 35.000 per kilogram, kemungkinan lebaran besok sama. Kalau sekarang turun harganya karena bersamaan dengan musim para pelajar masuk sekolah baru," ungkapnya.
Sementara denan kondisi itu, kata Srikana membuat sejumlah penjual daging ayam dan daging sapi di PBM tidak berani memperbanyak stok barang dagangannya.
"Yang penting, setiap harinya daging ayam yang saya bawa habis terjual. Sekarang harga masih cenderung stabil, saya setiap hari hanya menjual 50 kilogram tidak berani menyediakan stok lebih dari itu, wong cenderung sepi pembeli," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.