Mogok Kerja Petugas Kebersihan di RSUD Singkil Menelan Korban Jiwa
Mogok kerja petugas kebersihan di RSUD Singkil yang berlangsung hingga Senin (14/7/2014) menuntut pembayaran honor, dilaporkan menelan korban jiwa.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SINGKIL - Mogok kerja petugas kebersihan di RSUD Singkil yang berlangsung hingga Senin (14/7/2014) menuntut pembayaran honor, dilaporkan menelan korban jiwa.
Pasien bernama Nadimah (42) yang belum diketahui penyakitnya itu, dibawa ke RSUD Singkil dari desanya di Kuala Baru dengan menempuh perjalanan lewat sungai pada Sabtu (12/7) lalu, dalam kondisi kritis. Namun, tenaga medis di RSUD Singkil menolak pasien dirawat inap, dengan alasan ruangan kotor karena petugas kebersihan mogok kerja. Pasien pun dirujuk ke RSU Zainoel Abidin di Banda Aceh. Sampai di RSUZA, Minggu (13/7/2014) sore, nyawa Nadimah pun tidak tertolong lagi.
“Kami membawanya ke RSUD Singkil untuk dirawat segera karena kondisinya sudah kritis. Tapi petugas medis di RS itu menolak merawatnya dan kemudian dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. Hanya beberapa jam setelah sampai diBanda Aceh,iapun meninggal,” kata Rosman Hasmi, anggota keluarga pasien.
Rosman mengakui, meninggalnya seseorang merupakan takdir yang tak bisa ditolak. Tetapi, bila rumah sakit yang ada di Singkil bisa memberikan pertolongan tanpa perlu ke RS di Banda Aceh dengan menempuh perjalanan belasan jam, mungkin nyawanya bisa tertolong.
Ketua Tim Pansus II DPRK Aceh Singkil, Agustizar, usai mendatangi RSUD Singkil mengatakan, masalah tidak berjalannya pelayanan disebabkan dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) belum cair.
Terkait petugas cleaning service mogok kerja akibat honor belum dibayar oleh pihak ketiga sebagai rekanan pemenang kontrak, Agus mengaku sedang berupaya mencari tahu mengapa mereka mogok, sehingga mengganggu pelayanan di rumah sakit.
Sekda Aceh Singkil, Drs Azmi yang dikonfirmasi mengaku, Perbup tentang pencairan dana JKN telah ditandatangani. Pencairan dana JKN pun diperkirakan sudah bisa dilakukan. “Pencairan dana JKN mungkin sudah bisa dilakukan hari ini (kemarin-red) karena Perbupnya sudah ditandatangani Bupati,” jelas Sekda.
Direktur RSUD Singkil, dr Eko mengatakan, pasien bernama Nadimah yang menurutnya menderita penyakit saraf itu harus dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. “Pasien tersebut harus ditangani spesialis saraf, sehingga tidak mungkin bisa ditangani di RSUD Aceh Singkil,” ujarnya.
Penjelasannya ini berbeda dengan jawaban petugas medis kepada pasien, yang mengatakan pasien tidak bisa dirawat inap karena ruangan kotor.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Singkil, Edi Widodo, kemarin memastikan pelayanan di RS tersebut akan kembali normal. “Tidak boleh ada pegawai yang mogok, semua harus siap melayani. Ruangan rumah sakit sudah dibersihkan semua dengan gotong royong,” kata Edi Widodo.(c39)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.