Kapolda Sulselbar Dituding Minta Setoran ke Pejabat untuk Bukber
Pejabat Polda Sulselbar lainnya mengaku pusing dengan permintaan setoran untuk buka puasa bersama dari atasannya itu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR – Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Kapolda Sulselbar), Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Burhanuddin Andi dituding sering meminta uang setoran dari pejabat-pejabatnya untuk membiayai acara buka puasa bersama.
Kabar itu pun beredar luas di kalangan internal kepolisian. Bahkan, sejumlah pejabat yang sering dimintai setoran uang buka puasa akhirnya "curhat" ke wartawan.
"Seluruh pejabat di jajaran Polda Sulselbar pusing cari duit untuk setoran membiayai acara buka puasa bersama para pimpinan. Minimal Rp 5 juta satu pejabat. Tapi kalau dikali banyak, jelas kami pusing," kata salah satu pejabat strategis di Polda Sulselbar yang enggan disebutkan identitasnya, Minggu (20/7/2014).
"Masa uang pribadi kami dikeluarkan, tidak mungkin lah. Terpaksa kasus yang dimainkan (86) untuk menutupi itu. Kalau diperiksa kenapa '86', ya kita bongkar saja bahwa untuk setoran. Pejabat yang tadinya lurus-lurus, dipaksakan untuk bengkok," lanjut dia.
Pejabat Polda Sulselbar lainnya mengaku pusing dengan permintaan setoran untuk buka puasa bersama dari atasannya itu.
"Semua pejabat di jajaran Polda Sulselbar sakit kepala dengan adanya setoran acara buka puasa bersama yang dilakukan pimpinan. Ini sudah hampir sebulan dan sudah hampir belasan kali acara buka puasa bersama digelar. Bagaimana tidak pusing," kata dia.
Tak hanya di lingkup Polda dan Polrestabes Makassar yang mengeluh atas setoran tersebut. Keluhan serupa juga disampaikan jajaran polsekta di Makassar.
"Jujur, kami merasa berat atas adanya setoran seperti itu. Dimana kita mau ambil dananya, padahal kita ketahui kalau harus memberikan setoran seperti itu sangat berat. Kira-kira sumber dananya dari mana, " keluh sejumlah perwira menengah yang enggan disebutkan namanya itu.
Sementara itu, Kapolda Sulselbar, Irjen Polisi Burhanuddin Andi yang dikonfirmasi Kompas.com via telepon selularnya membantah adanya permintaan uang kepada pejabat anak buahnya. Menurut Burhanuddin, informasi dan "curhat" anggotanya itu semua omong kosong.
"Omong kosong itu ndi. Tidak ada itu setoran-setoran dari anggota. Kalau acara buka puasa di rumah jabatan, itu saya sendiri dan komunitas warga Soppeng. Kalau yang di hotel Grand Clarion cuma Rp 40 juta dan saya sendiri yang bayar. Itu fitnah. Bikin malu itu. Saya sudah telepon satu per satu pejabatku, siapa yang ngomong seperti itu. Itu acara keluarga dan kerabatku, ngapain minta-minta sama anggota," bantah mantan Kapolrestabes Makassar ini, Minggu (20/7/2014).