TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Beredar kabar bahwa Dolly dan Jarak bakal kembali beroperasi pada 4 Agustus ini.

Polisi pun mengaku terus memantau dan mengawasi pergerakan serta perkembangan situasi di kawasan lokalisasi tersebut.

Sejauh ini, terkait renana beroperasinya kembali prostitusi disebut terbesar di Asia Tenggar itu, Polrestabes Surabaya mengaku belum mendapat laporan dari petugas yang ada di lapangan.

“Sejauh ini belum ada laporan kalau bakal beroperasi lagi,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sumaryono, Minggu (3/8/2014).

Menurutnya, pengamanan dan pengawasan di kawasan Dolly-Jarak terus dilakukan. Namun, pengamanan itu sifatnya hanya pengamanan dan pengawasan secara umum. Tidak khusus seperti beberapa waktu lalu.

”Jika ada yang kembali beroperasi, petugas akan langsung mengambil tindakan,” tegas Sumaryono.

Tindakan yang diambil, jika ada wisma beroperasi, ada tahapnya. Pertama, petugas melapor ke pimpinan. Selanjutnya, dilakukan pengawasan terhadap kegiatan yang sedang dilakukan di sana.

Kalau kegiatannya hanya minum-minuman keras, maka tindakan diambil dengan cara memberi peringatan dan sebagainya. Kemudian, jika ada pelanggaran dalam hal identitas penduduk dan sebagainya, dilakukan operasi yustisi.

“Dan kalau ada kegiatan prostitusi, petugas akan mengambil tindakan tegas sebagaimana dalam ketentuan yang ada,” tandasnya.