Ibu Kandung Terduga Teroris Kardi Tak Mengira Anaknya Ditangkap Densus
"Saya tak percaya anak saya terlibat jaringan itu (teroris). Anak saya yang pertama itu tidak pernah bepergian keluar kota," terangnya
TRIBUNNEWS.COM,NGAWI- Pasca penggerebekan yang dilaksanakan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, kondisi rumah terduga teroris Kardi (40) tak jauh berbeda dengan kondisi rumah Yitno alias Guntur (45).
Rumah yang dindingnya belum diperhalus dan masih berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah pimpinannya, yakni Yitno itu terlihat lengang.
Selain itu, rumah dalam keadaan tertutup rapat. Padahal, seluruh anggota keluarga Kardi berada di dalam rumah.
Rumah tersebut diberi garis polisi (Police Line) dan dijaga petugas Polres Ngawi dengan berpakaian seragam dan preman itu.
Namun demikian, ibu kandung Kardi warga RT 03, RW 02, Dusun Gendingan Lor, Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren mengaku, tak pernah mengira anak pertamanya menjadi buronan tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dalam keterlibatannya dengan jaringan Santoso CS di Poso, Sulawesi Selatan.
Selain itu, belakang juga tergabung dalam jaringan ISIS.
Saat sejumlah media ke rumah itu, awalnya keluarga yang tak mau menemui tamu, akan tetapi ibu kandung 4 anak itu mau menyampaikan sedikit informasi mengenai penangkapan anak pertamanya itu.
Namun, kondisi Ny Suwarti ibu kandung Kardi masih terlihat shock berat. Karena tak percaya anak pertama dari dua bersaudara itu masuk daftar buronan tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.
"Saya tak percaya anak saya terlibat jaringan itu (teroris). Anak saya yang pertama itu tidak pernah bepergian keluar kota," terangnya kepada Surya(Tribunnews.com Network) , Sabtu (9/8/2014).
Selama ini, kata Suwarti anak pertamanya ini hanya sibuk berjualan penthol (cilok) bakar keliling desa dan kampung di sekitar perkampungannya.
"Masak kalau kerjaannya hanya keliling desa jualan penthol bakar masuk jaringan-jaringan yang dilarang pemerintah. Makanya saya tak percaya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam penggerebekan di rumah Kardi yang dilaksanakan, Jumat (8/8) paska salat Jumat itu, tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melaksanakan penggeledahan.
Hasilnya, operasi yang dipimpin Kombes Pol Ibnu itu berhasil mengamankan Bendera ISIS, buku jihad, solar sell serta power sell yang hendak dikirim untuk pasokan listrik di salah satu Hutan di Poso, Sulawesi Selatan.