Ikat Pinggang Selamatkan Bripka Ilham dari Panah Wayer
Teror panah wayer belum berakhir. Meski Kapolda Sulawesi Utara sudah menginstruksikan tembak di tempat bagi pelakunya.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Teror panah wayer belum berakhir. Meski Kapolda Sulawesi Utara sudah menginstruksikan tembak di tempat bagi pelakunya.
Bahkan seorang anggota polisi malah menjadi korban saat mencoba meredam kekacauan yang berlangsung di Mahakam, Kelurahan Wawonasa, Lingkungan II Kecamatan Singkil, Jumat (8/8/2014) sekitar pukul 00.30 Wita.
Bripka Ilham Ismail, anggota Unit Intelkam Polsek Singkil, tak luput dari terjangan anak panah wayer. Satu panah menembus jok motor yang dikendarai, sedangkan satu panah lainnya kena di pinggang kanannya.
Beruntung panah di pinggangnya tidak sampai melukai. Rim (ikat pinggang kulit) anggota yang dikenakannya seakan menjadi tameng dari ketajaman panah rakitan yang terbuat besi ukuran panjang 8-12 cm dengan ekor berumbai.
Informasi yang dihimpun Tribun Manado, penyerangan dari gabungan sekelompok anak muda di Kelurahan Ternate Baru dan Kelurahan Singkil Satu, Lingkungan 6 dan 7, yang masuk ke Kelurahan Wawonasa, Lingkungan II Kecamatan Singkil.
Mereka menyerang membabi-buta dengan menggunakan panah wayer dan samurai, saat situasi sedang sepi karena banyak warga yang sudah tertidur. Kaget, perlawanan pun diberikan meski hanya bertahan dari dalam rumah.
Dua anggota polisi yang berdomisili di lokasi kejadian, AKP Muhlis Suhani dan Bripka Ilham Ismail, mencoba melerai dengan menenangkan warga. Di antara lesakan panah para penyerang, keduanya pun meminta bantuan unit Pengendalian Massa (Dalmas) Polresta Manado.
Situasi akhirnya berangsur kondusif dan mulai berhasil dikendalikan setengah jam kemudian. Para penyerang pun langsung melarikan diri saat bantuan dari Polresta Manado tiba.
Bripka Ilham Ismail bersama Kanit Intelkam Polsek Singkil, Ipda Teddy Malamtiga, melakukan penyelidikan ke kompleks Kantor Urusan Agama (KUA) Kelurahan Singkil Satu Lingkungan 6 dan 7.
Namun dalam perjalanan, keduanya malah dicegat sekelompok pemuda yang menggunakan 6 unit sepeda motor dan saling berboncengan, serta 1 unit mobil Toyota Avanza.
Mereka lalu melontarkan panah wayer dan dua di antaranya mengena motor dan pinggang Bripka Ilham Ismail.
Kapolsek Singkil Iptu Maulana Aryo Bimo saat dikonfirmasi berjanji akan menuntaskan berbagai tindak pidana yang terjadi di wilayah hukumnya.
"Cepat atau lambat, para pelaku keributan akan kami tangkap dan proses sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.