Honor PPK Rp 82,7 Juta Dirampok Komplotan Bertopeng
Pelaku berhasil membawa kabur uang Rp 82,7 juta, setelah menembak kaki korban yang sempat melakukan perlawanan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Sekelompok perampok bertopeng menghadang Merdepri (46) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat, saat melintas di Jalinsum Lahat-Tebingtinggi, Senin (11/8/2014) sekitar pukul 08.00 WIB.
Pelaku berhasil membawa kabur uang Rp 82,7 juta, setelah menembak kaki korban yang sempat melakukan perlawanan. Padahal uang tersebut sedianya akan diserahkan kepada puluhan petugas panitia pemungutan kecamatan (PPK) pada Pilpres lalu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, awalnya Merdepri yang juga menjabat bendahara PPK Kecamatan Kikim Timur, mengambil uang honor petugas PPK di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lahat, Jumat (8/8/2014) lalu. Namun uang sebesar Rp 82,7 juta tersebut tidak langsung ia serahkan, melainkan disimpan dulu di kediamannya di Perumnas Sage Desa Manggul Kecamatan Kota Lahat.
Baru pada Senin (11/8/2014) ia hendak membagikan kepada petugas PPK, dan membawanya dari rumah menuju Kantor Camat Kikim Timur menggunakan sepeda motor. Namun dalam perjalanan persisnya di jalan lintas sumatera (Jalinsum) Lahat-Tebingtinggi Desa Lubug Atung, datang dua sepeda motor dari arah belakang. Kendaraan tersebut ditumpangi empat orang pria berbadan tegap, dan semua menggunakan penutup wajah alias topeng.
Para pelaku meminta Merdepri untuk berhenti, namun ia tidak menuruti dan tetap tancap gas. Sehingga membuat perampok bertopeng tersebut marah, dan langsung mengejarnya sambil menodongkan senjata tajam dan senjata api. Korban pun terkejut sekaligus ketakutan, dan memilih menghentikan laju kendaraannya di tepi jalan.
Komplotan perampok jalinsum tersebut lalu memaksanya menyerahkan tas, yang berisi uang Rp 82,7 juta. Namun korban enggan menuruti, bahkan sempat melakukan perlawanan. Namun usahanya sia-sia, apalagi saat itu kondisi jalan sedang sepi dari kendaraan yang melintas. Akibatnya para pelaku pun kesal, dan salah satunya langsung menembak kaki kanannya dengan senjata api.
Merdepri pun langsung terkapar tak berdaya, sambil meringis kesakitan. Sementara perampok bertopeng bergegas pergi ke arah Tebingtinggi, setelah mengambil uang yang sudah diincar. Ia kemudian ditolong warga yang kemudian melintas, dan langsung dilarikan ke IGD RSUD Lahat dan melapor ke Mapolres Lahat.
"Uangnya untuk bayar honor PPK, saya ambil dari KPU. Saat dirampok saya sempat melawan, tapi malah ditembak pelaku," ujar Merdepri di RSUD Lahat, Senin kemarin.
Kapolres Lahat AKBP Budi Suryanto melalui Kapolsek Kota Lahat AKP M Nuh menjelaskan, langsung mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat informasi ada warga yang dirampok. Anggotanya termasuk tim unit identifikasi Polres Lahat, juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebagai petunjuk penyelidikan selanjutnya. Sejumlah saksi termasuk korban juga masih dimintai keterangan, seputar peristiwa tersebut.
"TKP di perbatasan Kecamatan Gumay Talang dan Kikim Timur, dan saat ini kami masih melakukan penyelidikan," ujar AKP M Nuh. (iko)