Abu Fida Terlibat Jaringan Teror di Poso
“AF ini juga salah satu deklarator pendirian ISIS di Solo bersama Ustad Afif," katanya.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap Syaifudin Umar alias Abu Fida, seorang ustadz yang diduga biasa menancapkan doktrin pada anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Warga Sidotopo Sekolahan I, Surabaya ini ditangkap di Kejawan Keputih, Sukolilo, Kamis (14/8/2014) sekitar pukul 07.30 WIB.
Kepala Bidang Penindakan Densus 88 Mabes Polri, Kombes Pol Ibnu Suhendra kepada wartawan di Jakarta menjelaskan, penangkapan Abu Fida ini merupakan kelanjutan dari penangkapan Kardi dan Guntur, yang dilakukan Densus di Ngawi, Jumat (8/8/2014) lalu.
Menurut Ibnu, Abu Fida adalah guru dan orang yang merekrut Kardi dan Guntur. Kedua orang ini disebut-sebut masuk jaringan teror di Poso.
“AF ini juga salah satu deklarator pendirian ISIS di Solo bersama Ustad Afif," katanya.
Polisi juga menyebut, Abu Fida pada 2012 lalu juga terlibat dengan mengetahui rencana pengeboman Polres Poso.
Abu Fida ini juga adalah orang yang selama ini merekrut dan mengirimkan para pemuda dari Jawa Timur ke Poso.
Di organisasi ISIS, Abu Fida bertugas merekrut pemuda dan mengirimkannya ke Suriah melalui Turki.
“Untuk ISIS, dia ini sudah mengirimkan delapan orang asal Surabaya ke Suriah dan ini harus kita cegah. Dia juga terus bergerilya di kampus-kampus,” kata dia.
Di berbagai kesempatan, Abu Fida juga sempat berniat melakukan pembaiatan dan deklarasi ISIS di beberapa tempat termasuk di Malang dan Surabaya.
“Tapi mereka tidak berhasil karena sudah ditolak warga,” ujarnya.
Di tempat terpisah Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Boy Rafli
Amar mengatakan, Abu Fida melakukan perekrutan di kalangan mahasiswa Surabaya.
“Bersama mereka aktif dalam kegiatan penggalangan dana suriah dalam rangka mendukung ISIS,” tutur Boy.
Di Jatim, Abu Fida merupakan tokoh ISIS yang dituakan. Ia berperan sebagai pembicara dalam acara deklarasi ISIS di Solo, Surabaya dan Malang bersama tersangka Afif Abdulah Majid.
Tuduhan lain, Abu Fida dianggap pernah menyembunyikan DPO pelaku teror.
“Abu Fida juga menyembunyikan DPO atas nama M Hidayat alias Dayat (asal Medan) tahun 2012,” kata Boy. (idl/ben/ook/tribunnews)