Peti Jenazah Sheila Dikemas dalam Plastik dan Berlabel
Karena jam terbang ke Amerika sangat lama, jenazah korban pembunuhan Sheila perlu dikemas rapi agar tidak menimbulkan bau.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Jenazah Sheila von Wisse Mack yang diduga dibunuh oleh anaknya sendiri, Heather Louis Mack (19) dan pacarnya Tommy Schaefer (21), rencananya diterbangkan ke tempat asalnya di Chicago untuk diselidiki oleh lanjut oleh FBI (Biro Penyelidikan Federal) Amerika Serikat.
Aktivitas di instalasi Kamar Jenazah RSUP Sanglah terlihat berjalan seperti biasanya. Petugas duduk rapi di ruang administrasi kamar jenazah dan beberapa orang bercengkerama di halaman, Selasa (19/8/2014) siang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada persiapan dari tim forensik maupun petugas kepolisian untuk memberangkatkan jenazah Sheila Von Weise Mack (62), korban pembunuhan di Hotel St Regis, Nusa Dua.
"Jenazah nanti dikemas jam tiga sore. Rencana jadwal penerbangannya berangkat jam delapan malam ini," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Ida Bagus Putu Alit, saat ditemui Tribun Bali (Tribunnews.com Network), di ruangannya.
Karena jam terbang ke Amerika sangat lama, jenazah korban pembunuhan Sheila perlu dikemas rapi agar tidak menimbulkan bau.
Ada beberapa tahap pengemasan jenazah. Pertama, jenazah diberi dry ice sebagai pengawet. Lalu ditutup menggunakan plat seperti logam.
"Logam ini ditutup kayak disolder begitu. Setelah itu dimasukkan ke dalam peti jenazah dan dipatri menggunakan paku logam," terang Alit.
Usai dimasukkan dalam peti, jenazah dikemas lagi dalam plastik dan diberi label. (Moo)