TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, Mangku Pastika menegaskan kasus pembunuhan warga Amerika Serikat Sheila Ann Von Weise (64) tidak mempengaruhi dunia pariwisata di Bali. Nihilnya pengaruh itu disebabkan kasus kriminal tersebut disebabkan oleh faktor internal keluarga korban dan pelaku.

"Tidak ada dampaknya. Orang juga tahu dan mengerti," kata Pastika, Minggu (24/8/2014) kemarin.

Orang nomor satu di pemerintahan Bali itu mengimbau masyarakat untuk tidak menyatakan bahwa keamanan di Pulau Dewata terganggu dengan peristiwa tersebut. Sebab kasus itu bermuara dari urusan keluarga, mengingat pelaku pembunuhan wanita itu adalah Schaffer Tommy (21) dan Heather Louis (19), yang merupakan calon menantu dan anak korban.

Pastika hanya berharap kasus itu dapat segera terungkap. Masyarakat dan polisi harus berupaya bersama-sama.

"Jadi jangan salahkan aparat keamanan dan menganggap keamanan tidak baik. Yang terpenting kasus itu terungkap," kata mantan Kepala Polda Bali itu.

Kejahatan yang menjadi indikasi terganggunya keamanan apabila terjadi kasus perampokan atau kecopetan yang akan menimbulkan masalah.

Seperti diberitakan sebelumnya, WNA asal Amerika Serikat Sheila Ann Von Weise ditemukan tewas dan mayatnya disimpan di dalam koper berukuran besar, Selasa (12/8/2014).

Kejadian itu bermula saat Tommy, pacar Heather putri Sheila, memesan taksi dan memasukkan sendiri koper berlumuran darah itu ke dalam bagasi taksi di depan lobi salah satu hotel mewah di Nusa Dua, Badung, tempat ketiganya menginap.

Setelah ditunggu selama dua jam, keduanya tidak muncul ke lobi hotel namun diketahui kabur dari kamera pengawas melalui jalur belakang.

Polisi kemudian menangkap keduanya di salah satu penginapan di Kuta berkat informasi dari petugas hotel setempat, Rabu (13/8/2014) pagi.

Selain mengamankan rekaman CCTV, polisi juga mengumpulkan sejumlah barang bukti di antaranya koper dan sejumlah barang bukti di kamar korban dan tersangka.