Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Solar Langka, Puluhan Bus di Jember Jatim Stop Beroperasi

"Kelangkaan BBM bersubsidi menyebabkan dampak yang cukup serius di jalur transportasi terutama kendaraan yang menggunakan premium dan solar, sehingga

zoom-in Solar Langka, Puluhan Bus di Jember Jatim Stop Beroperasi
Tribun Jakarta/JEPRIMA
Sejumlah bus parkir di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (1/8/2012). Puasa sudah memasuki minggu kedua namun lonjakan penumpang di Terminal Lebak Bulus masih belum terlihat. (Tribun Jakarta/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM,JEMBER - Solar langka membuat beberapa peruahaan bus di Jawa Timur tidak beroperasi.

Puluhan bus antarkota antarprovinsi dan antarkota dalam provinsi di Terminal Tawangalun Kabupaten Jember, Jawa Timur, memilih tidak beroperasi akibat kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di sejumlah daerah.
   
"Sekitar 40 persen dari 200 bus tidak beroperasi di Terminal Tawangalun karena banyak sopir yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan solar selama perjalanan menuju ke terminal tujuan penumpang," kata Kepala Terminal Tawangalun Jember, Samson Wahyu Priyono, Selasa (26/8/2014).
   
Menurut dia, tidak beroperasinya puluhan bus tersebut terjadi sejak Senin (25/8/2014) karena sejumlah SPBU mulai membatasi pembelian solar bersubsidi, sehingga para sopir khawatir kendaraannya mogok di jalan karena tidak mendapatkan solar di SPBU.
   
"Kelangkaan BBM bersubsidi menyebabkan dampak yang cukup serius di jalur transportasi terutama kendaraan yang menggunakan premium dan solar, sehingga sejumlah sopir memilih mengandangkan kendaraannya di sejumlah terminal," tuturnya.
 
Selain itu, kata dia, sejumlah bus jurusan Jember-Surabaya terpaksa menurunkan seluruh penumpang di Terminal Bayuangga Probolinggo, sehingga penumpang harus berganti kendaraan untuk menuju Terminal Bungurasih Surabaya.
 
"Meski puluhan bus tidak beroperasi karena sulit mendapatkan solar, operasional di Terminal Tawangalun Jember tetap berjalan normal karena masih banyak bus yang beroperasi melayani penumpang," katanya.
 
Seorang sopir bus jurusan Jember-Surabaya, Ahmad, mengaku kesulitan mendapatkan solar selama perjalanan karena sejumlah SPBU membatasi pembelian BBM bersubsidi tersebut, sehingga pihaknya hanya membawa penumpang hingga Terminal Bayuangga.
   
"Sejumlah SPBU membatasi pembelian solar untuk alasan pemerataan, bahkan ada SPBU yang membatasi pembelian solar  Rp250 ribu, sehingga kami tidak mau berisiko tinggi untuk mengoperasikan bus hingga terminal tujuan akhir," tuturnya.
    
Ia berharap pemerintah segera mengatasi kelangkaan BBM di sejumlah daerah karena hal tersebut sangat memengaruhi pelayanan transportasi darat yang menggunakan BBM bersubsidi dan tidak menutup kemungkinan banyak sopir yang memilih mengandangkan busnya.
   
"Jumlah penumpang bus saat ini masih sepi dan keadaan tersebut diperparah dengan kelangkaan solar yang terjadi hampir merata di sejumlah daerah," keluhnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas