Ngaku Gaji Kurang, Tapi Ada Bus Mini di Rumahnya
Kepada polisi Magelang yang memeriksanya, Pratikno mengaku dia terpaksa menyedot BBM bersubsidi jatah dua SPBU di Magelang
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto dan Santo Aribowo
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Pratikno adalah nama sopir truk tangki BBM Pertamina yang awal bulan lalu diciduk gara-gara "kencing" di tengah jalan. Hasil "kencingnya" dijual ke SPBU Borobudur. Pompa bensin nakal itu kini ditutup oleh Pertamina.
Kepada polisi Magelang yang memeriksanya, Pratikno mengaku dia terpaksa menyedot BBM bersubsidi jatah dua SPBU di Magelang, dan menjualnya karena kepepet kebutuhan keluarga. Gajinya sebagai sopir truk tangki Pertamina dirasa kurang.
Meski polisi menangkapnya, kasus ini menguap karena kasusnya dilepas setelah pelapor, yaitu M Helmi, pemilik SPBU Salaman mencabut laporan. Padahal jelas-jelas aksi Pratikno ini pencurian, dan diduga sudah berlangsung lama.
Penelusuran ke rumah Pratikno di Minggir, Sleman, menemukan petunjuk berbeda. Pria ini tampak tidak hidup kekurangan. Di belakang rumahnya ada garasi besar yang bisa muat 2 hingga 3 bus mini.
Saat disambangi, satu unit bus mini terparkir gagah di garasi yang mirip hanggar ini. Pratikno menampik menjawab pertanyaan Tribun tentang kasus dan modus aksinya selama ini. Ia mengaku ingin memulai kehidupan baru.