TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Proses penangguhan penahanan Florence mendapat bantuan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (1/9/2014).

Dalam hal ini Dekan Fakultas Hukum UGM, Paripurna memaparkan, kehadirannya ke Ditreskrimsus bertujuan mencari solusi dan kesepakatan kepada pihak kepolisian terkait kemungkinan kasus yang dialami Florence dibawa ke ranah etik dan tidak ke ranah hukum.

"Kami tengah memohonkan bagi Florence untuk penangguhan penahanan dan kami juga telah menandatangani jaminan yang bersangkutan tidak akan melarikan diri," tambahnya.

Paripurna memaparkan selama proses tersebut hukum tetap berlangsung dan pihaknya akan menjadwal ulang sidang komite etik untuk menyelesaikan masalah Florence dalam waktu dekat.

"Harusnya sidang dilaksanakan Senin (1/9) pukul 08.00, tetapi terkendala yang bersangkutan sedang dalam proses penyidikan," tukasnya.

Lebih lanjut Dekan FH UGM memaparkan bahwa Florence akan menyerahkan penanganan kasus ini kepada tim dari FH UGM, dalam hal ini pihak terkait akan meberikan konsultasi hukum kepada Florence.

Paripurna juga menuturkan bahwa UGM siap mambantu Florence yang dalam hal ini selaku mahasiswanya, dan tidak hanya itu pada prinsipnya pihak kampus juga akan mendidik agar Florence dapat berubah menjadi manusia yang diharapkan sebagai lulusan hukum UGM.

"Saat bertemu dengan Florence kami mengatakan, kami adalah orang tua anda, anda akan menjalani proses sidang kode etik, dan jalanilah ini demi masa depan anda sendiri, apakah anda siap kami bantu? Dan dia menjawab, Ya saya memang menunggu bantuan dari pihak kampus," ceritanya.