Usai Bunuh Tetangganya LG Serahkan Diri ke Polisi
Korban dibunuh saat sedang memetik sayur di halaman rumah korban.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria berinisial LG langsung mendatangi Mapolres Keerom setelah melakukan pembunuhan terhadap seorang perempuan yang tak lain tetangganya sendiri, Sabtu (6/9/2014) sekitar pukul 10.00 WIT.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono menuturkan, LG di Mapolres Keerom mengaku telah melakukan pembunuhan dengan menggunakan kampak terhadap seorang perempuan bernama Catur Yudha Wastuti (40) yang beralamat di Jalan Anggrek, Kampung Sanggaria Diarso 1.
"Pelaku LG dan korban bertetangga dimana rumah pelaku berhadap-hadapan dengan rumah korban," kata Pudjo kepada wartawan, Sabtu (6/9/2014) sore.
Korban dibunuh saat sedang memetik sayur di halaman rumah korban. Kejadian bermula saat pelaku dengan mengenakan baju kaos putih dipadu celana pendek, keluar dari rumah dan kemudian membacok tetangganya dengan kapak Catur Yudha Wastuti yang kebetulan berada di halaman sedang memetik sayur.
"Setelah melakukan pembacokan pelaku kemudian menaruh kampak di rumahnya dan melapor ke Polres Keerom bahwa dirinya telah membunuh tetangganya," ungkapnya.
Setelah itu pelaku langsung diamankan di Polres Keerom selanjutnya petugas jaga bernama Bripka Pugu Kisworo melakukan pengecekan di lokasi kejadian dengan menelpon warga Diarso 1. Ternyata apa yang dilaporkan tersebut benar.
Selanjutnya anggota Satuan Reserse dan Kriminal Polres Keerom bergerak untuk melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara dan mengurus jenazah untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Keerom guna keperluan visum.
"Kondisi pelaku tidak dalam keadaan mabuk," ucapnya.
Hingga kini motif pembunuhan masih dipelajari. Keluarga korban pun masih belum dapat dimintai keterangan atas kejadian tersebut.
Akibat peristiwa pembunuhan tersebut, keluarga korban marah terhadap pelaku. Aksi anarkis pun terjadi dengan melakukan pembakaran terhadap rumah kerabat pelaku.
"Sebanyak 17 rumah semi permanen dan gubuk-gubuk terbakar," ujarnya.
Untuk mengantisipasi meluasnya peristiwa tersebut, jajaran Polres Keerom mengerahkan kekuatan 250 personel untuk mengamankan massa keluarga korban yang marah.
"Saat ini Kapolres beserta anggota masih di lapangan mengamankan situasi. Situasi saat ini terkendali tetapi Polri masih memperketat pengamanan," ungkapnya.