Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

"Tarif Listrik Sudah Naik, Sekarang Elpiji, Kami Keberatan"

Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram mendapatkan tanggapan beragam dari pelaku usaha di Gunungkidul.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Seorang pekerja tengah membereskan tabung gas elpiji 12 kg di salah satu toko di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2014). PT Pertamina akan menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram pada pertengahan Agustus 2014, dan akan terus dilakukan sampai mencapai harga keekonomian. Pertamina juga menargetkan kenaikan harga elpiji sampai 2016 secara bertahap. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan Reporter Tribun jogja, Hari Susmayanti

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Kenaikan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram mendapatkan tanggapan beragam dari pelaku usaha di Gunungkidul.

Ada yang menolak kenaikan tersebut dan ada juga yang mendukung dengan alasan mengurangi kerugian Pertamina.

Salah seorang pelaku usaha laundry di Dusun Tegalsari, Siraman, Erwin Hidayat, kenaikan harga elpiji yang sebelumnya hanya Rp105 ribu menjadi Rp 125 ribu sangat memberatkan. Sebab, sebelumnya, tarif listrik sudah mengalami kenaikan.

"Tarif listriknya sudah naik, sekarang  ditambah gas elpiji yang naik. Kami tentu saja sangat keberatan dengan kenaikan itu," katanya, Rabu (10/9/2014).

Erwin mengaku, selama ini dirinya menggunakan gas elpiji ukuran 12 kilogram untuk mengeringkan baju milik pelanggannya.

Dengan kenaikan ini, otomatis biaya operasional usahanya akan membengkak. Untuk itu, dirinya berencana mengganti gas elpiji ukuran 12 kilogram ke 3 kilogram yang lebih murah.

Berita Rekomendasi

"Sekarang pakai yang 3 kilogram. Katanya yang ukuran 12 kilogram juga sulit dicari,' ucapnya.

Tanggapan berbeda disampaikan oleh Elisabet Oriza Puspitasari. Pengusaha bakery ini mengaku bisa memahami keputusan pemerintah menaikkan harga gas elpiji ukuran 12 kilogram. Dengan menaikkan harga, Pertamina bisa memperkecil kerugian.

“Aku berfikir secara makro saja. Kalau harga naik, pasti kerugian Pertamina akan menurun," ucapnya.

Untuk menyiasati kenaikan harga elpiji ini, Oriza mengaku berencana menaikan harga jual produk makanan yang dibuatnya. Dengan begitu, biaya produksi bisa ditutupi sehingga tidak mengalami kerugian.

"Aku sekarang belum naikkan harga, tapi kalau nanti harga bahan baku sudah naik, harganya pasti aku naikan juga," ucapnya.(has)
 

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas