Bajing Loncat Buang Sopir dan Kernet Dipinggir Sungai Baluran
"Saat jalan di kawasan hutan, tiba tiba truk saya dihadang dan disuruh berhenti," kata Gede Swastika kepada polisi.
TRIBUNNEWS.COM,SITUBONDO- Aksi bajing loncat masih terus merajalela, terutama di jalur pantura.
Kali ini, pengemudi dan kenek truk bermuatan jeruk sebanyak 210 peti, tujuan Jakarta, menjadi sasaran kawanan bajing loncat.
Diperkirakan ada 6 pelaku Pelaku menggunakan mobil Toyota Avanza, langsung menghadang truk nopol DK 9444 AW yang dikemudikan Gede Swastika (41) warga Dusun Brawan Tangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Malaya, Kabupaten Jembrana, Bali.
Pelaku bajing loncat bersenjata api menggedor gendor pintu truk, agar segera dibuka.
Korban sempat melawan, sehingga pelaku memukul kepala korban dengan gagang senjata api hingga bocor.
Salah seorang korban mengatakan, dirinya berangkat dari Bali untuk mengirim jeruk ke Jakarta.
Namun ditengah perjalanan dihadang oleh para pelaku perampokan.
"Saat jalan di kawasan hutan, tiba tiba truk saya dihadang dan disuruh berhenti," kata Gede Swastika kepada polisi.
Setelah berhasil melumpuhkan kedua korban, para pelaku dengan leluasa mengikat tangan dan melakban mata korban.
Selanjutnya, para pelaku membawa kabur truk dan membuang korban dipinggir jalan di tengah areal pesawahan Desa Kayu Putih, Kecamatan Panji.
Korban aksi perampokan ditemukan pertama kali oleh petani yang sedang menjenguk sawahnya dan langsung dilaporkan ke pihak Kepolisian.
Usai menerima informasi, anggota polisi mendatangi lokasi dibuangnya pengemudi truk dan keneknya tersebut.
Kapolsek Panji AKP Mas Akhmad Sujalmo membenarkan adanya temuan korban perampokan yang dibuang di wilayahnya.
"Karena TKPnya di Banyuputih, maka proses kasusnya akan dilimpahkan ke Polsek Banyuputih atau ke Polres," ujar AKP Mas Akhmad Sujalmo saat dihubungi Surya.