Usia 83 Tahun Abdulah Mamahit Tetap Semangat Menunaikan Ibadah Haji
Abdulah Mamahit (83), begitu bersemangat menunaikan setiap tahapan naik haji ke Tanah Suci, Mekkah.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Abdulah Mamahit (83), begitu bersemangat menunaikan setiap tahapan naik haji ke Tanah Suci, Mekkah. Mulai dari persiapan di asrama Haji Tuminting, Manado, jemaah calon haji tertua dari Sulawesi Utara ini terlihat antusiasme menyukseskan rukun kelima Islam pada tahun 1435 Hijriah.
Saat diwawancarai Tribun Manado (Tribunnews.com Network) di sela acara pelepasan di asrama Haji Tuminting, Abdulah tampak bersemangat. Usia senja nampaknya tak mengurangi semangat dia untuk menunaikan ibadah.
"Kita sudah punya niat untuk ikut ibadah dan alhamdulillah tahun ini terkabul," katanya, Minggu (14/9/2014).
Anggota Legiun Veteran Republik Indonesia ini menceritakan ia mengikuti ibadah haji sendirian, tanpa didampingi anggota keluarga. Namun ia tak khawatir karena pihak penyelenggara, maupun sesama jemaah, diyakininya akan membantu, jika dia butuh bantuan.
"Insya Allah, ibadah haji ini bisa berjalan dengan baik tanpa halangan, terutama kesehatan, karena memang sudah tua," katanya.
Kloter sembilan jemaah calon haji asal Sulut embarkasi Bandara Internasional Sepingan Balikpapan ini, tak hanya diikuti oleh jemaah berusia senja atau lanjut usia (lansia). Namun juga ada beberapa jemaah calon haji, yang masih berusia muda, antara lain tiga pemuda asal Desa Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Adalah Besse Feronica (21), Besse Monica (21) dan Andi Steviana (21).
Mereka ikut ibadah haji saat ini karena memang sudah niat. Selain itu bertepatan juga anggota keluarga mereka ikut ibadah haji sekarang.
"Secara pribadi memang sudah niat, ditambah lagi orangtua juga akan menunaikan ibadah haji, jadi barengan saja," tutur Steviana, didampingi kedua orangtuanya, Tantri Panongi (45) dan Baso Asri (51).
Gubernur Sulut SH Sarundajang yang diwakilkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sulut, H Sya'ban Mauluddin menyampaikan permohonan maaf, Gubernur tak bisa hadir melepas kepergian kloter sembilan, jemaah calon haji asal Sulut.
Meskipun tak sempat hadir, Pemerintah Provinsi Sulut menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan santunan dana Rp 1.780.000 per orang. Santunan itu diberikan sebelum para jemaah berangkat. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang diserahkan usai menunaikan ibadah haji.
Kabid Bidang Umrah dan Haji Kanwil Kemenag Sulut, H Abdul Azis Tegela mengatakan bahwa kloter sembilan berjumlah 353 jemaah dan delapan petugas yang mengambil gelombang kedua telah siap diberangkatkan menuju embarkasi Balikpapan, Minggu malam.
"Kloter 10 akan diberangkatkan 17 September pukul 04.00 Wita," tutur Tegela. (tos)