Laporan Wartawan Pos Kupang, Fredy Hayong

TRIBUNNEWS.COM, ATAMBUA - Ratusan siswi SMAN I Atambua selama dua hari, Rabu (17/9/2014) dan Kamis (18/9/2014), mengalami kesurupan secara tiba-tiba. Kesurupan itu terjadi saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan di sekolah itu.

Kesurupan itu membuat geger sehingga KBM tidak berjalan maksimal dan pihak sekolah segera mencari bantuan dengan mendatangkan tokoh agama untuk membantu mendoakan agar para korban bisa pulih kembali.

Pantauan Pos Kupang (Tribunnews.com Network), Rabu (17/9/2014), dan Kamis (18/9/2014), kesurupan yang dialami para siswi di SMAN I Atambua itu berlangsung tiba-tiba. Mereka berteriak sehingga mengundang warga yang ada di luar kompleks sekolah berdatangan.

Satu persatu siswi pingsan dan berteriak histeris sejak pagi hingga siang hari. Mereka semakin histeris saat didoakan oleh tokoh agama yang didatangkan pihak sekolah. Para orangtua/wali korban kesurupan berdatangan untuk membantu anak mereka yang diduga dirasuki roh jahat tersebut.

Satu persatu korban digotong, dibaringkan di dalam ruangan kelas, ada pula yang dibaringkan di emperan ruang kelas dan aula. Sekitar dua jam para tokoh agama memberikan bantuan doa, dan para korban pun siuman.

Kepala SMA Negeri 1 Atambua, Anggelinus Seran, menuturkan kejadian kesurupan yang jumlahnya mencapai ratusan orang baru pertama kali terjadi. Dan yang mengherankan, kejadian dari pagi hingga siang itu hanya dialami para siswi.

"Memang betul ini kejadian pertama dalam jumlah banyak. Kejadiannya tiba-tiba saat KBM sedang berjalan. Hari ini (Kamis, 18/9/2014) masih puluhan anak yang kesurupan," jelas Seran.