TRIBUNNEWS.COM, MADIUN -Harapan Walikota Madiun, Bambang Irianto untuk dapat mengisi 10 jatah kursi bagi siswa berpretasi asal Kota Madiun yang masuk melalui jalur Penerimaan Berdasarkan Minat dan Kemampuan (PMDK) di Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Kota Madiun, kandas.

Ini menyusul, kampus API yang mulai beroperasi Tahun 2014 di Kelurahan/Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun itu, dari jatah 10 kursi hanya terisi 7 kursi untuk taruna (siswa) API angkatan pertama.

Apalagi, di angkatan pertama itu, API bakal menerima sebanyak 120 taruna.

"Kami sangat menyayangkan jatah 3 kursi yang tidak terisi itu. Masalahnya salah satunya karena pendaftaran taruna API sangat mendadak. Pembukaannya akhir Agustus kemarin," terang Bambang Irianto kepada SURYA Online, Sabtu (20/9/2014).

Selain itu, Bambang menguraikan agar alokasi jatah kursi taruna tersebut pada tahun berikutnya dapat terisi secara keseluruahn,

Walikota Madiun meminta mayarakat Kota Madiun yang memiliki putra putri berprestasi untuk segera mendaftar anak-anaknya melalui jalur PMDK sedini mungkin.

"Kami harap orangtua yang memiliki anak-anak berprestasi mulai menyiapkannya sejak tahun ini untuk dimasukkan ke kampus API," imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Dikbudmudora) Pemkot Madiun, Suyoto HW menilai tak terisinya jatah 3 kursi itu lantaran pendaftaran taruna API sangat mepet.

Menurutnya, siswa berprestasi sudah banyak yang terdaftar di berbagai perguruan tinggi lain melalui jalur Seleksi Nasional Masuk perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).