Jasad Yustina Dara Dipenuhi Belatung
Mayat Yustina Dara (40) dari Desa Sebo Wuli, Kecamatan Ine Rie, Kabupaten Ngada, ditemukan membusuk oleh Rofina Diu di Kampung Wolo Kolo.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Robert Ropo
TRIBUNNEWS.COM, BORONG - Mayat Yustina Dara (40) dari Desa Sebo Wuli, Kecamatan Ine Rie, Kabupaten Ngada, ditemukan membusuk oleh Rofina Diu di Kampung Wolo Kolo, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Minggu (28/9/2014) pukul 13.00 Wita.
Rofina Diu ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di tempat kejadian perkara (TKP), Minggu (28/9/2014) sore, mengatakan, ia menemukan mayat Yustina Dara saat hendak mencari makanan sapi di kebun milik warga. Diu memberitahukan kepada anaknya, dan anaknya melaporkan kepada Babinkamtibmas Kelurahan Kota Ndora.
Kapolsek Borong, Kompol Yoseph Meus, SAP, ditemui Pos Kupang di TKP, Minggu (28/9/2014) mengatakan, setelah mendapat laporan, ia bersama anggota dan dokter dari Puskesmas Borong turun ke TKP. Dokter melakukan visum.
Meus menjelaskan, dugaan sementara korban meninggal karena jatuh. Diperkirakan Yustina Dara meninggal dunia sudah seminggu atau sekitar hari Selasa (23/9/2014).
"Kondisi tubuh korban ada lubang besar di pelipis mata bagian kanan, mulut korban sudah penuh belatung dan penuh tanah, di kelamin dan dubur ada belatung (ulat). Kulit sebagian luka, bagian kaki dan tangan mengering karena kepanasan. Korban mengenakan celana hitam dan baju merah," jelas Meus.
Ia mengatakan, kepolisian belum bisa memberikan kesimpulan penyebab kematian Yustina Dara. Polisi masih menyelidiki kematian Yustina.
"Saya mengharapkan warga melaporkan jika mengetahui informasi mengenai kematian Yustina," pinta Meus.
Ia mengatakan, polisi sudah menyerahkan jenazah Yustina kepada keluarganya untuk dikuburkan.
"Jika kemudian ditemukan ada indikasi kematian Yustina tidak wajar, saya jamin akan menggali kembali mayat untuk melakukan otopsi," katanya.
Mewakili keluarga korban, Elisebeth Meo, dan Arnol Dede Ngara, ditemui di rumah duka di Kampung Wolo Kolo, Kelurahan Kota Ndora, Borong, Minggu (26/9/2014) mengatakan, Yustina selama ini mengalami ganguan kejiwaan.
"Dia datang dari Sebo Wuli menjenguk kami di sini. Yustina hilang sejak Selasa (23/9/2014), kami kelurga di Wolo Kolo dan di Sebo Wuli mencari. Tadi (Minggu, 28/9/2014), saya memberikan pengumuman di gereja saat misa. Saya bilang siapa yang menemukan Yustina segera memberitahu kami," kata Dede Ngara.
Ia menjelaskan, selama ini Yustina ada di rumah, tidak sakit apapun, tetapi tiba-tiba hilang sejak Selasa (23/9/2014).
"Kami terima dengan tulus kematian Yustina. Kami menolak mayat Yustina diotopsi," ujarnya.
Dede mengatakan, setelah ia memberikan pengumuman di gereja, ia bersama istrinya Elisebeth Meo hendak ke Sebo Wuli untuk mencari Yustina di sana. Namun dalam perjalanan ada informasi bahwa ada penemuan mayat di Borong sehingga mereka kembali ke Borong.
Dede berterima kasih kepada masyarakat Wolo Kolo, kepolisian dan pemerintah yang sudah membantu, menemukan dan menyerahkan mayat Yustina kepada keluarganya. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Matim memberikan bantuan beras 150 kg dan uang duka Rp 1 juta.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.