Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda Tunggu Penelitian Paspor Haji Diduga Palsu

"Untuk tahap berikutnya jika labfor sudah mengeluarkan hasil penelitian terhadap paspor diduga palsu tersebut, barulah dilakukan pemeriksaan terhadap

zoom-in Polda Tunggu Penelitian Paspor Haji Diduga Palsu
SERAMBI Banda Aceh/BUDI FATRIA
Petugas haji menyelesaikan proses administrasi seperti paspor dan dokumen lainnya untuk calon jemaah haji di Asrama Haji Banda Aceh, Kamis (15/9/2011). Kementerian Agama memberikan tambahan kuota haji untuk Aceh sebanyak 1.112 orang sehingga total menjadi 5.036 orang. SERAMBI/BUDI FATRIA 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polda Jatim menunggu hasil penelitian laboratoriun terhadap paspor haji yang diduga palsu.

Ini setelah Polda Jatim menerima laporan dugaan paspor haji palsu dari kantor Imigrasi.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, laporan dari kantor imigrasi masuk ke Polda Jatim dua hari lalu.

Atas laporan tersebut Polda Jatim langsung melakukan administrasi penyidikan (Admin).

"Untuk tahap berikutnya jika labfor sudah mengeluarkan hasil penelitian terhadap paspor diduga palsu tersebut, barulah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," kata Awi Setiyono di Mapolda Jatim, Jumat (3/10/2014).

Dijelaskan Awi, kasus dugaan paspor haji palsu tersebut dinilai masih rumit dan belum ada titik terang.

Ini dikarenakan belum diketahuinya seperti apa paspor haji yang asli dan yang diduga palsu.

Berita Rekomendasi

Terlebih lagi, dari lima orang haji yang paspornya diduga palsu juga tidak ada yang melapor meski mereka gagal berangkat ke tanah suci.

"Maka dari itu, jika nantinya sudah diketahui mana paspor haji yang diduga palsu dan mana yang asli bisa ditelusuri darimana asalnya," ujar Awi Setiyono.

Memang, diakui Awi Setiyono, Polda Jatim tidak bisa gegabah dalam mengusut dugaan paspor haji palsu.

Oleh karena itu, dalam mengambil kesimpulan tentunya Polda Jatim harus berdasar pada bukti yang kuat dan bukan berdasar pada bukti awal saja yang ada.

"Kami ingin kasus ini bisa dibongkar dengan tuntas, karena kasus tersebut menyangkut umat dan masyarakat," tutur Awi Setiyono.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas