TRIBUNNEWS.COM, GRESIK- Pada tahun 2015, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto mengupayakan 1000 paket sertifikat tanah gratis untuk gakin, yang akan dianggarkan APBD 2015.

Kepastian ini, disampaikan Bupati Sambari pada pembagian sertifikat prona Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik di halaman kantor Bupati Gresik, Selasa (7/10/2014).

"Kami menyadari, tidak mungkin mencukupi keseluruhan tanah yang ada 1191,25 km2. Untuk tahap awal, kami akan memprioritaskan untuk masyarakat dengan kategori keluarga miskin," ujarnya.

Pernyataan bupati ini, terkait laporan Kepala BPN Kabupaten Gresik, Dalu Agung Darmawan, bahwa penyelesaian sertifikat tanah di Kabupaten Gresik masih minim.

Dari 832.000 bidang tanah yang ada, hanya 29% yang bersertifikat sisanya 71% masih belum bersertifikat. Keadaan ini juga diperkuat oleh pernyataan Pejabat BPN Propinsi Jawa Timur, yang mewakili Kepala BPN Jatim, Jaya yang menyatakan mungkin butuh waktu seratus tahun untuk tuntas 100 persen.

Pada pembagian sertifikat gratis ini, ada 1902 lembar sertifikat untuk masyarakat Gresik dengan rincian, sertifikat prona 1.763 lembar, sertifikat UKM 95 lembar, nelayan 25 lembar, wakaf 8 lembar, hak pakai instansi/pemerintah 2 lembar, dan untuk hak pakai barang milik negara 9 lembar.

Dalam kesempatan itu, Bupati Sambari dan Dalu Agung Darmawan menandatangani kesepahaman untuk percepatan legalisasi aset pemerintah.

Tentang lambatnya proses sertifikasi tanah ini, Agung menyatakan karena keterbatasan tenaga pengukuran. "Kami akan berupaya ke depan, akan lebih banyak lagi masyarakat yang menikmati program sertifikat tanah gratis ini” katanya optimis.