Warga Kampung Leher Ikan Masih Andalkan 'Toilet Gantung'
Fasilitas mandi cuci kakus (MCK) warga Kampung Leher Ikan, Desa Sondana, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, memprihatinkan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Manado, David Manewus
TRIBUNNEWS.COM, MOLIBAGU - Fasilitas mandi cuci kakus (MCK) warga Kampung Leher Ikan, Desa Sondana, Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, memprihatinkan. Mereka masih memanfaatkan sungai sebagai MCK.
Tak hanya MCK, ketersediaan air bersih pun menjadi barang mahal bagi warga. Masyarakat setempat masih kesulitan memperoleh air bersih karena pipa jaringan rusak dan belum diperbaiki.
Pantauan Tribun Manado, Selasa (7/10/2014), sedikit warga yang memiliki toilet di belakang rumahnya. Beberapa pondok di belakang rumah kebanyakan kamar mandi. Ada beberapa MCK umum tapi tak berfungsi lagi.
Kuko (43), warga kampung Leher Ikan mengaku hanya beberapa keluarga saja yang memiliki toilet. Mereka yang tak memiliki toilet, memanfaatkan semak-semak di belakang rumah atau di sungai untuk buang hajat.
"Karena berjongkok di atas sungai, orang menyebutnya toilet gantung," katanya lalu tertawa.
Menurutnya ada MCK umum di dekat jembatan, tapi sudah tidak bisa digunakan lantaran rusak. Air nya pun tidak mengalir lagi. Sudah puluhan tahun daerahnya yang kurang memiliki MCK tidak diperhatikan pemerintah.
Kuko yang sudah membangun toilet dan kamar mandi sendiri, meminta pemerintah membantu pembangunan MCK yang lebih banyak. Sekurang-kurangnya MCK umum bisa difungsikan kembali.
Kepala Desa Sondana, Anis Gaga, mengaku belum bisa mengadakan perbaikan fasilitas air bersih. Ia mengaku distribusi air masih macet. "Pipa sudah rusak. Belum ada biaya perbaikan," katanya.
Untuk MCK, Anis mengaku merencanakan adanya pembangunan MCK plus-plus. Pembangunan itu bukan dilaksanakan tahun ini tapi di tahun depan. Itu pun tergantung dananya.