Karlesi Pernah Diancam akan Dibunuh Mantan Suaminya
Karlesi yang merupakan karyawan cafe ini telah bercerai dengan suaminya lima bulan lalu, karena masalah rumah tangga yang tidak harmonis lagi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Karlesi janda beranak dua yang menjadi target pengiriman bom, oleh orang tak dikenal hanya bisa menangis ketika dibawa ke kantor Polsek Sukarami Palembang, Kamis (9/10/2014) siang.
Karlesi yang merupakan karyawan cafe ini telah bercerai dengan suaminya lima bulan lalu, karena masalah rumah tangga yang tidak harmonis lagi.
Menurut Ketua RT 30 RW 06 Kelurahaan Sukodadi Kecamatan Sukarami Palembang, Ali Sastro, memang Karlesi bekerja sebagai karyawan cafe dan sudah bercerai dengan suaminya Dedy.
"Memang Sesi (panggilan Karlesi), sempat cerita kalau pernah diancam suaminya akan dibunuh bila tidak memberikan anaknya ke mantan suaminya tersebut," kata Ali.
Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Margo, RT 30, RW 06, Kelurahan Sukodadi, Kecamatan Sukarame, Palembang dikagetkan bunyi ledakan bom, Kamis (9/10/2014), pukul 04.00 WIB. Bom itu ditemukan di teras rumah Karlesi (28), janda dua anak.
Sebelum kejadian, benda dalam kantong plastik yang dikira Evi Sukesi--kakak perempuan Karlesi--itu adalah sebuah hadiah, diletakkan di kursi panjang depan rumah. Karlesi kemudian ke dapur, membuat kopi untuk teman prianya yang pagi tadi datang bersamanya.
Evi yang penasaran kemudian memeriksa dan mengeluarkan kotak dari kantong kresek itu. Satu menit kemudian terjadi ledakan.
Karlesi menangis melihat saudaranya, Evi berlumuran darah.