Di Garut, Air Panas Muncul di Tengah Sawah
Tidak hanya di Cipanas dan Darajat, sumber air panas dapat ditemukan di sejumlah tempat lainnya di Garut.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Tidak hanya di Cipanas dan Darajat, sumber air panas dapat ditemukan di sejumlah tempat lainnya di Garut.
Selain sumber air panas yang dijadikan kolam rendam di Kecamatan Pakenjeng, Cisurupan, dan Kawah Talaga Bodas di Wanaraja, sumber air panaspun muncul di tengah permukiman penduduk atau sawah.
Di Desa Sukasono, Kecamatan Sukawening, pancuran air bersih biasa kemudian berubah setelah mengeluarkan air panas. Hal serupa pun terjadi di Kelurahan Sukamentri di Kecamatan Garutkota.
Sumber air panas ini pun dipakai warga, mulai untuk mandi sampai dibawa untuk mengobati penyakit.
Di tengah permukiman masyarakat kota, yakni Kampung Copong di Desa Sukamentri, warga menemukan sumber air panas sekitar dua tahun lalu. Pancaran air panas ini muncul di tengah kawasan persawahan dan permukiman.
Awalnya, menurut warga, sumber air panas ini hanya digunakan untuk mengairi sawah atau digunakan untuk kebutuhan sehari-hari warga.
Namun sejak tahun lalu, pemilik tanah tempat sumber air panas itu membangun kamar mandi umum di dekat sumber air.
Di atas sumber air ini, terdapat satu kamar mandi untuk perempuan dan satu lagi untuk pria. Di dalamnya terdapat pancuran air panas. Di samping kamar mandi ini, terdapat musala kecil yang dibangun berbahan bambu.
Warga yang menjaga lokasi pemandian tersebut, Yayah (54), mengatakan tempat tersebut tidak pernah sepi. Setiap hari, katanya, selalu dipenuhi warga yang datang untuk mandi atau mencuci pakaian.
Warga, tuturnya, biasa antre untuk mandi sekitar pukul 07.00. Pada sore hari pun jumlahnya membludak. Kabar mengenai sumber air panas ini pun menyebar.
Karenanya, tidak hanya warga sekitar yang mandi di tempat tersebut, warga dari berbagai kecamatan pun mendatanginya.
"Pengunjung yang mau mandi tidak dipungut biaya. Cuma kami menempatkan kotak uang untuk mereka yang ingin menyumbang untuk perawatan sumber air panas," kata Yayan, Rabu (15/10).
Di Kecamatan Sukawening di Desa Sukasono, air pancuran yang biasanya mengeluarkan air dingin berubah menjadi sumber air panas. Warga yang mendatangi pancuran ini pun semakin banyak, bahkan dari luar Garut.
Jamaludin Sidik (30), warga setempat, mengatakan banyak warga yang menganggap sumber air panas ini berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit.
Bahkan para pengunjung membawa botol air minuman untuk diisi dengan air panas tersebut dan dibawa ke rumah masing-masing.
"Biasanya yang datang ke sumber air panas ini memakai bus, dari luar daerah. Katanya air berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit. Sumber air panas ini menjadi berkah untuk warga sekitar," katanya.