TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Suasana Tambakwedi, Kenjeran, Surabaya  mendadak tegang.

Ini menyusul bentrok fisik yang melibatkan Abdul Bahri (40) dengan Samsul Arifin (32) di sebuah warung setempat.

Kedua warga asal Nambangan dan Tenggumung Wetan itu, berselisih diduga karena disebabkan asmar. Ini setelah Abdul Bahri memergoki Samsul berduaan dengan istrinya.

Tidak terima, Bahri mencari Samsul dan akhirnya ketemu di sebuah warung di Tambakwedi.

Keduanya pun terlibat perkelahian dan Bahri membawa sebilah pisau yang sudah dipersiapkan.

Samsul kena sabetan pisau dan luka sedalam 3-4 cm dibagian kiri kepala serta kedua telapak tangan akibat menangkis serangan pisau Bahri.  Samsul harus dilarikan ke IRD RSU Dr Soetomo.

Bahri menjelaskan, dirinya sakit hati kepada istrinya yang akhir akhir ini bertingkah laku aneh. Karena istri yang sudah dinikahinya sejak 2000 silam itu, kerap tidak berpamitan saat pergi.

"Saat saya pulang dari kerja, istri tak ada dirumah kontrakan. Saya jadi curiga," kata Abdul Bahri di Mapolsek Kenjeran, Minggu (19/10/2014).

"Saya belum puas ketika tahu dia (Samsul Arifin) belum meninggal. Seharusnya, dia harus mati. Tapi saya juga bersyukur, nyawa dia selamat. Dan khusus untuk istri saya. Apapun itu, dia bukan istri yang baik," cetus Abdul Bahri.

Kapolsek Kenjeran Kompol Ridwan menuturkan, kejadian ini karena disebabkan asmara.

 "Awalnya pelaku mencium bau wangi parfum dikamarnya. Karena curiga, dia mencari istrinya keliling Kenjeran. Sekitar pukul 20.30 Wib,  istrinya sedang asyik berduaan dengan Samsul Arifin," kata Ridwan.

Mantan Wakasat Intelkam Polrestabes Surabaya ini menambahkan, pelaku emosi dan langsung menyeret korban ke sebuah lahan luas dekat warung.

Palaku pun secara membabi buta menghujamkan pisaunya kearah tubuh korban.

"Warga akhirnya memberi laporkan ke kami. Anggota langsung ke TKP dan mengamankan pelaku," pungkas Ridwan.