Pola Komunikasi Panic Alarm Mbulet
Informasi yang dihimpun Surya Online(Tribunnews.com Network), program ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hanya segelintir pengusaha yang m
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Polres Malang Kota sempat membuat Makota Command Center (MCC) untuk memberantas kejahatan di Kota Malang.
Diantara program MCC ini adalah panic alarm yang diluncurkan pada pertengahan 2012 lalu.
Alat ini terkoneksi dengan pusat kendali di Mapolres Malang Kota. Pemilik alat tersebut cukup menekan tombol panic alarm bila ada bahaya di sekitarnya.
Polisi akan mengetahui lokasi kejadian, dan petugas akan menginformasi kepada polisi terdekat agar segera meluncur ke lokasi.
Informasi yang dihimpun Surya Online(Tribunnews.com Network), program ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Hanya segelintir pengusaha yang membeli alat tersebut.
Kasat Bimas Polres Malang Kota, AKP Susanto mengakui panic alarm kurang mendapat reson positif dari pengusaha.
Tapi Polresta tetap berusaha meyakinkan pengusaha demi keamanan dan kenyamanan usahanya. Menurutnya, Satbimas pernah mengumpulkan para pengusaha dan mensosialisasikan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Dalam pertemuan itu responnya positif. Tapi realisasi hasil komunikasi itu masih belum ada,” kata Santo.
Menurutnya, Satbimas sudah sering menyebar himbauan dalam bentuk stiker. Dalam stiker ini diantaranya berisi himbauan agar tidak menyimpan uang berlebihan di tempat usaha.
Ternyata masih banyak pengelola minimarket masih sering menyimpan uang berlebihan.
Terbukti penjahat pernah menggondol uang sebesar Rp 10 juta dari Indomaret di Jalan Gadang.
“Kalau CCTV mati itu urusan internal perusahaan. Tugas kami hanya membina,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Brand Manager Alfamart, Nur Cahyo mengakui tidak menggunakan panic alarm yang terkoneksi ke Mapolresta. Dia memastikan setiap gerai Alfamart selalu dilengkapi panic alarm. Panic alarm ini terkoneksi ke kantor pusat.
Pegawai akan langsung memencet tombol ini bila ada gangguan kamtibmas di sekitar Alfamart. Tanda bahaya ini langsung dilanjutkan ke kepolisian. Baru kepolisian akan datang ke lokasi.
Selain itu, Alfamart selalu koordinasi dengan kepolisian demi keamanan dan ketertiban. Menurutnya, tidak ada koordinasi atau pertemuan rutin yang melibatkan Alfamart dengan kepolisian.
“Ada tim yang biasanya datang ke Polsek. Mungkin hanya sekedar silaturami atau keperluan lainnya,” kata Cahyo.(m zainuddin)