Ada Satu Rumah Karaoke Yang Buka di Gang Dolly
“Mereka lebih leluasa bermain,” kata Ridwan, Ketua RT05/RWXII di kawasan Dolly.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Empat bulan pasca penutupan, situasi di Gang Dolly berubah drastis.
Pantauan Surya(Tribunnews.com Network), suasana gang yang sempat kesohor karena aktivitas transaksi seks ini relatif sepi ketimbang sebelumnya.
Deretan rumah yang dulunya wisma, kini tutup seperti tak berpenghuni.
Beberapa rumah bekas wisma ini dibersihkan oleh si empunya. Kegiatan itu dilakukan tidak setiap hari.
Tulisan penanda nama wisma yang menempel di kaca depan wisma sudah banyak yang dicopoti. Aktivitas di kawasan red district ini berubah total.
Tidak ada perempuan berpakaian seksi berseliweran.
Pada pagi dan sore hari, jalan-jalan di Gang Dolly dijadikan arena bermain anak-anak kampung sekitar.
Pemandangan ini sulit ditemukan saat gang ini masih aktif menjajakan layanan esek-esek. Banyak anak-anak kampung yang main bola.
“Mereka lebih leluasa bermain,” kata Ridwan, Ketua RT05/RWXII di kawasan Dolly.
Secara fisik, kata dia, kegiatan di wisma sudah mati total. Hanya ada rumah karaoke yang masih buka.
Di kawasan Dolly, jumlahnya tidak banyak. Surya menghitung hanya ada satu rumah karaoke di kawasan ini.
Berbeda dengan di Jarak yang memiliki puluhan rumah karaoke aktif.
Wisma Barbara yang menjadi ikon Dolly juga mulai dipugar. Bangunan empat lantai itu akan diubah menjadi public building.
Pemkot Surabaya menggelontorkan dana hingga Rp 9 miliar untuk membebaskan gedung itu.
Beberapa bekas wisma lainnya, ada yang dijadikan kos-kosan. (idl)