Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekap Mencurigakan 45 Warga Tiongkok Tercecer di Rumah Mewah

Sebanyak 45 orang warga negara asing asal Tiongkok digerebek petugas gabungan Satpol PP, Polres, Kodim dan Imigrasi Balikpapan.

Editor: Domu D. Ambarita
zoom-in Rekap Mencurigakan 45 Warga Tiongkok Tercecer di Rumah Mewah
Tribun Kaltim/Fachmi Rachman
Sejumlah warga negara asing asal Tiongkok ditangkap petugas gabungan yang terdiri atas Satpol PP, POlres, Kodim dan Imigrasi Balikpapan, Kaimantan Timur. Keebreadaan mereka masih diselidiki. 

TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Sebanyak 45 orang warga negara asing asal Tiongkok  digerebek petugas gabungan Satpol PP, Polres, Kodim dan Imigrasi Balikpapan di sebuah rumah mewah, Jalan Puncak No. 26, Markoni, Balikpapan Kota, Kalimantan Timur. Beberapa lembar kertas berupa rekap mencurigakan tercecer di rumah yang mereka kontrak.

Hingga kini, baik petugas Imigrasi maupun Polres Balikpapan masih terkendala penerjemah bahasa Mandarin untuk memproses pemeriksaan untuk membuat berita acara pemeriksaan (BAP). Entah betul atau sengaja disamarkan, tak satu pun warga Tiongkok tersebut bisa berbahasa Inggris, apalagi Indonesia.

Penelusuran Tribun Kaltim di rumah kontrakan WNA asal Tiongkok, ditemukan kertas berisi rekap tercecer. Beberapa lembar kertas yang diprint berwarna merah, hitam dan biru. Tulsian menggunakan huruf Mandarin.

Fotografer Tribun Kaltim berhasil memotret dokumen tercecer tersebut. Lalu membawanya kepada seorang warga Balikpapan yang paham menulis dan membaca Bahasa Mandarin, dan Bahasa Congko.  (Baca:
Rekap WNA Tiongkok Berisi Belasan Rekening Tercecer)

Kemudian dia coba menerjemahkan kertas tadi. Setelah dicermati, tulisan dalam kertas tersebut ternyata berisi nama-nama orang, nomor rekeing pada bank di  Tiongkok.

Dalam satu lembar kertas misalnya, tertera 14 baris kalimat, namun hanya ada dua tulisan yang dapat dibaca penerjemah . "Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia bertuliskan "Chongko Han Siaw She Kha Hau" menunjukkan nama daerah, Han Siaw She (nama orang) dan nomor rekening yang dilanjutkan dengan 19 rangkaian nomor," ujar penerjemah yang menolak dipublikasikan namanya.  (Baca: Lagi, 29 WNA Asal Tiongkok Digerebek di Balikpapan)

Kalimat kedua bertuliskan "Nong Chun Sang Ye Yin HangChang Kui Kui Kha Hau" artinya Bank Nong Chun Sang Ye yakni nama sebuah bank, Cang Kui Kui berupa nama orang dan Kha Hau, diikuti nomor rekening yang diikuti 19 rangkaian angka.

Berita Rekomendasi

Kemudian 12 kalimat lainnya berisi nama bank, nama orang, dan nomor rekening tanpa diketahui maksud isi dari kertas tersebut.

Pelaksana Harian Kepala Kantor Imigrasi Balikpapan Togol Situmorang saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (30/10/2014) mengatakan hingga kini pihaknya masih terkendala penerjemah bahasa Mandarin untuk memproses pemeriksaan hingga membuat berita acara pemeriksaan (BAP). Tak satu pun warga asing yang diamankan bisa berbahasa Inggris atau Indonesia.

"Permasalahannya kami belum mendalami. Tapi yang jelas sudah kami cek, bahwa 45 orang itu warga dari Cina (Tiongkok), tapi tidak bisa menunjukkan dokumen keimigrasiannya atau paspor. Nggak mungkin mereka masuk Indonesia tidak pakai paspor. Tapi informasinya ada yang memegang dokumen mereka ini. Orang itu yang sedang kami cari," ungkap Togol.

Pihak Imigrasi Balikpapan sudah menghubungi Kantor Wilayah Hukum dan HAM Kaltim di Samarinda, dan telah melaporkan peristiwa penyergapan, sekaligus pengajuan penerjemah bahasa Mandarin.  )Baca: Polres Balikpapan masih Mendalami Penggrebekan 45 WNA)

"Langkah yang akan diambil, melihat hasil pemeriksaan nanti. Pastinya akan ditindaklanjuti dengan langkah keimigrasian atau dideportasi ke negara mereka," ujar Togol. Sambil menunggu proses pemeriksaan, 45 warga Tiongkok itu dititipkan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) di Lamaru, Balikpapan Timur.

"Semalam, dari hasil penggrebekan, pihak Satpol PP dan kepolisian langsung menyerahkan kepada kami. Pihak kepolisian juga mengatakan tidak ada delik hukum terhadap mereka sehingga diserahkan pada Imigrasi. Karena kami tidak memiliki tempat, maka dititipkan di rudenim, sambil menunggu proses pemeriksaan administrasi," kata Togol.(Tribun Kaltim/Margaret Sarita/Fachmi Rachman)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas