Heboh, Sumur Bor Milik Warga di Pati Semburkan Lumpur
Warga desa Wotan kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati heboh dan panik adanya semburan lumpur yang muncul dari sumur bor.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PATI- Warga desa Wotan kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati heboh dan panik adanya semburan lumpur yang muncul dari sumur bor. Semburan lumpur bercampur air itu muncul dari sumur bor yang dibuat warga YANG rencananya untuk mengairi sekitar 110 KK.
Hingga Minggu (2/11/2014) ini, air bercampur pasir dan lumpur hitam masih menyembur setinggi kira kira 15 meter membuat warga ketakutan. Semburan lumpur itu terjadi di halaman rumah milik Sabari (45) di Dukuh Sari Mulyo Karang Panas, Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Pati.
Peristiwa menghebohkan itu terjadi pada Sabtu 1 November 2014, sekitar pukul 15.00 WIB saat para pekerja pembuat sumur bor sedang melanjutkan pengeboran yang sudah berlangsung sekitar dua minggu.
Kemarau yang terjadi beberapa bulan terakhir membuat warga desa tersebut terpaksa harus membuat sumur bor untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Pasalnya air sumur gali yang ada di desa tersebut keruh, berbau dan tidak layak konsumsi.
Untuk pembuatan sumur bersama, sebelumnya warga sudah melakukan pengeboran sebanyak 2 kali di lokasi yang terpisah. Pada pengeboran pertama material yang keluar dari sumur berupa air asin, sementara pada pengeboran yang kedua material yang keluar berupa air bercampur lumpur. Di pengeboran yang ketiga kalinya ini, awalnya mengeluarkan air bercampur lumpur dingin hitam pekat disertai bau menyengat yang diduga gas.
Saat ini bau menyengat tersebut sudah tidak terlalu tercium dan semburan air setinggi kurang lebih 15 meter tersebut terlihat lebih bening meski masih bercampur pasir hitam.
Suratman (50), salah satu warga sekitar mengatakan terdengar suara gemuruh dan ledakan seperti suara kembang api beberapa kali sebelum para warga panik ketakutan. Kondisi beberapa rumah warga di radius 20 meter dari pusat semburan tertutup material setebal kurang lebih 20 cm.
Hingga saat ini pemilik rumah dan beberapa tetangga sekitar diungsikan di rumah milik saudara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Warga sedikit lega karena air dan lumpur tersebut mengalir menuju Sungai Tus, sebuah sungai besar yang berada di sebelah utara desa. Sehingga air dan lumpur tidak menggenangi desa itu. Warga berharap semburan tersebut cepat berhenti supaya rumah warga tidak tenggelam seperti di Lapindo.