Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Achmad Fauzy Baru Pertama Kali Mendaki Semeru

“Saya dan teman-teman tidak punya firasat apa-apa saat itu,” katanya.

zoom-in Achmad Fauzy  Baru Pertama Kali Mendaki Semeru
surya/adrianus adi
Jenazaj Ahmad Fauzy (32), Mahasiswa S2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tewas mendaki di Gunung Semeru ketika di Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Achmad Fauzy (32), mahasiswa pasca sarjana Teknik Elektro Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta baru pertama kali ini naik gunung, walau begitu, ia merupakan satu-satunya orang dalam kelompok itu yang ingin sampai ke Puncak Semeru.

Rekan Achmad Fauzy, Dedy memaparkan, rombongan mereka tiba di kawasan Pegunungan Semeru, Minggu (2/11/2014) pagi.

Saat itu Achmad berangkat bersama Ali Akbar (Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga) menggunakan travel.

Sementara yang lain, Siti, Yogi dan Ryan (ketiganya mahasiswa STMIK Amikom Jogjakarta) berangkat menggunakan mobil carteran Dedy.

Pendakian ini adalah pengalaman pertama mereka di Gunung Semeru.

“Saya sudah beberapa kali naik gunung di Jawa Barat, sedangkan Fauzy sering mendaki gunung di Aceh. Tapi ini kali pertama kami mendaki Gunung Semeru,” papar Dedy.

Untuk menekan biaya perjalanan, mereka juga tidak menggunakan porter lokal. Dedy mengaku, yang mengajak Fauzy dan rekan lainnya mendaki Gunung Semeru.

Berita Rekomendasi

Mereka tidak berangkat bersama–sama, namun tiba di Malang pada hari yang sama yakni Minggu 2 November 2014.

Saat proses pendakian, rombongan berjumlah 6 orang itu dibagi dua, 3 orang memilih bertahan di Ranukumbolo, yakni Siti, Yogi dan Ryan, sedangkan Achmad Fauzy, Dedy dan Ali melanjutkan perjalanan ke Kalimati.

Senin, 3 November, sekitar pukul 05.00 dini hari di Kalimati, 3 orang tersebut melanjutkan perjalanan menuju Puncak Semeru.

Sekitar pukul 07.45, cuaca buruk disertai angin kencang memaksa mereka beristirahat di Watu Gede.

Saat itu Ali Akbar berada di posisi paling atas, kemudian Dedy dan Achmad Fauzy paling bawah.

“Jarak kami satu dengan yang lain sekitar 15 meter. Saat itu tiba–tiba ada batu dengan diameter sekitar 1 meter jatuh dari atas,” tutur Dedy.

Ia dan Ali bisa menghindari batu besar yang jatuh dari atas itu. Namun Achmad Fauzy tidak sempat menghindari batu tersebut dan menimpa bagian kepalanya.

Hidung dan mulut Fauzy sontak mengucurkan darah segar dan nyawanya gagal diselamatkan.

Setelah kejadian itu, Dedy memilih bertahan di Watu Gede untuk menunggu jenasah Achmad Fauzy. Ia sangat terpukul kejadian ini.

“Saya dan teman-teman tidak punya firasat apa-apa saat itu,” katanya.

Saat ini jenazah korban dibawa ke Ruang Jenazah di RS Syaiful Anwar.

Rencananya korban akan diberangkatkan langsung ke rumah duka di Kampung Tulakan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil.

Korban diketahui sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerahnya. Untuk meniti kariernya, korban melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana di UGM Jogjakarta dengan beasiswa.

"Istri korban juga seorang dokter di Kabupaten Aceh Singkil," kata Kepala Balai Besar TNBTS, Ayu Dewi Utari. (dri/uni)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas