Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Musi Banyuasin Keberatan Jika Harga BBM Dinaikkan

Masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin Sumatra Selatan belum siap dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Masyarakat Musi Banyuasin Keberatan Jika Harga BBM  Dinaikkan
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas SPBU coco di Kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, tengah mengisikan BBM jenis premium, Minggu (2/11/2014). Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi satu kebijakan awal yang dinanti dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengingat beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin berat karena subsidi yang terus membengkak. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin Sumatra Selatan belum siap dengan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM. Wakil Bupati Musi Banyuasin, Beni Hernadi, menyatakan rencana tersebut sangat memberatkan kehidupan rakyat disana.

"Sekarang saja, harga bensin premium di eceran tempat kami sudah Rp 10.000," kata Beni saat dihubungi  Kamis (6/11/2014).SPBU Rp 6.500, namun sangat jarang ada pom bensin di sana. Sedikitnya 600 ribu jiwa hidup di Musi Banyuasin hidup dengan berkebun karet. Semetara sudah satu tahun lebih harga karet tidak naik.

"Dari dulu Rp 5.000 per kilogram. Sedangkan harga beras satu kilogram sudah diatas Rp 7.000. Artinya, petani karet dengan penghasilan satu kilogram karet per hari, belum tentu dapat beli beras," kata Beni.

Untuk itu pihaknya menegaskan, masyarakat Musi Banyuasin sama sekali belum siap dengan rencana pemerintah menaikkan BBM. Jika hal itu dilakukan Presiden Jokowi harus menaikkan harga karet, atau pemerintah membeli karet hasil perkebunan masyarakat dengan harga tinggi.

"Ini bisa menghidupkan perekonomian masyarakat Musi Banyuasin," imbuhnya.

Selain itu, Jokowi menurutnya harus ingat, dulu ketika kampanye di Sumsel, pernah berjanji akan menaikkan harga karet dan membantu petani karet disana.

"Saya kira itu harus diwujudkan," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas