Museum Harus Keluar Dari Pakem
“Saya gunakan pendekatan selera masyarakat kekinian. Misalnya masyarakat suka warna pink, kami gunakan juga warna pink. Jangan selalu mengunakan war
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Apa rahasia menyedot pengunjung? “Konsep museum harus keluar dari pakem,” kata Dwi Cahyono, pendiri Museum Malang Tempo Doeloe.
Dwi menyebut pakem museum selama ini terlalu kaku. Ada ketentuan rigid tentang luas museum, cara penataan koleksi, dan sebagainya.
“Saya gunakan pendekatan selera masyarakat kekinian. Misalnya masyarakat suka warna pink, kami gunakan juga warna pink. Jangan selalu mengunakan warna gelap karena jadi kurang menarik,” ujarnya.
Lalu pengelolaan koleksi. Menurut Dwi, koleksi tidak cukup cuma dilengkapi papan keterangan, apalagi hanya label nama.
Itu tidak bisa menjawab rasa ingin tahu pengunjung terhadap sejarah besar benda-benda koleksi.
Nah untuk menjawab itu, Dwi melengkapi koleksinya dengan sebuah monitor layar sentuh. Di layar tersebut ditampilkan foto plus audio, bahkan video.
Pengunjung tinggal menyentuh menu di layar untuk mendapatkan keterangan dan gambar yang diinginkan.
Lalu ada konsep interaktif. Pengunjung dipersilakan berinteraksi langsung dengan benda-benda koleksi.
Misalnya koleksi berupa penggilingan jagung kuno. Pengunjung diajak praktik menggunakan penggilingan kuno yang terbuat dari dua lempeng batu tersebut.
“Pengunjung yang dipersilahkan mencoba secara langsung, jauh lebih tertarik dibanding hanya menerima penjelasan. Apalagi cuma penjelasan tertulis yang diletakkan di sisi koleksi,” tambah Dwi.
Masih menurut Dwi, yang paling penting dari semua itu adalah mengubah persepsi masyarakat tentang museum.
Selama ini museum tidak lebih dari sebuah tempat untuk menampilkan benda-benda masa silam.
Museum tidak lebih dari tempat euforia masa lalu dan terpisah dari masa kini, apalagi masa depan.
Pandangan tersebut harus diubah. Masyarakat perlu tahu, museum itu gudang ilmu. Tempat melihat masa lalu untuk menjawab tantangan masa depan.
Kini Museum Malang Tempo Doeloe sudah digandeng sejumlah agen perjalanan wisata, khususnya wisatawan asing.
Museum ini biasa menjadi titik start sebelum city tour. Para bule ini biasanya mempelajari sejarah Kota Malang, sebelum melakukan perjalanan. (day)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.