TRIBUNNEWS.COM, MASAMBA – Para pemuda Luwu Utara, menitipkan harapan besar kepada anggota DPRD Sulsel, Hamka Hidayat, untuk membantu mencarikan solus penyelesaian konflik yang ada di Kabupaten Luwu Utara.

Salah seorang warga Luwu Utara, Baso, mengatakan salah satu yang menyebabkan konflik di Luwu Utara, tidak kunjung redah karena lemahnya diplomasi pemerintah terhadap pihak – pihak yang bertikai, senin (10/11).

“langkah rekonstruksi sosial sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik yang marak terjadi di kabupaten Luwu Utara” ungkap Baso di warkop Bengkel.

Sementara tokoh pemuda lainnya, Feri, mengatakan salah satu penyebab konflik di Luwu Utara, karena tidak adanya keinginan pemerintah untuk merangkul semua golongan khususnya dari pemuda yang seringkali berkonflik.

Berdasarkan data dari para pemuda yang hadir dalam kegiatan bertatap muka bersama Hamka Hidayat, sedikitnya terdapat 48 titik konflik yang tersebar di Luwu Utara dan telah memakan korban jiwa dan harta benda.

Selain itu Peningkatan sumber Daya Manusia (SDM) dan pemanfaatan peran pemuda di desa sangat diperlukan untuk mengalihkan kegiatannya ke hal – hal yang positif, apalagi konflik yang terjadi selama ini diawali dari warga antara kelompok pemuda dan akhirnya melibatkan komunitas.

Anggota DPRD Sulsel, Hamka Hidayat, mengatakan jika keluhan dan masukan dari teman teman pemuda ini nantinya akan dibawa dalam rapat di DPRD Sulsel dan juga sebagai bahan masukan ke pihak pemerintah. .

"Marilah kita bersama sama duduk dalam satu meja guna mencari solusi tercapainya kebersamaan untuk daerah ini lebih baik. Jikapun selama ini ada perbedaan presepsi dan kritikan, dijadikan sebagai masukan dan membantu pemerintah dalam wujudkan program pembangunan" ujar Hamka Hidayat.

Selain puluhan tokoh pemuda dari beberapa kecamatan dan desa, juga hadir ketua KNPI Luwu Utara dan juga menjabat kepala dinas pemuda dan olahraga Hakim Bukara. (sud).