Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Menangis Kencang Wanita Ini Jatuh Pingsan

Lobi Markas Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/11/2014) siang mendadak gaduh. Seorang wanita paruh baya membuat petugas karena ulahnya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Setelah Menangis Kencang Wanita Ini Jatuh Pingsan
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Gelandangan dan pengemis tidur di emperan toko di kawasna Jalan Diponegoro, Banda Aceh, Minggu (14/9/2014). Keberadaan gepeng merupakan salah satu dampak negatif pembangunan, khususnya pembangunan perkotaan. SERAMBI/M ANSHAR 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Lobi Markas Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, Senin (10/11/2014) siang mendadak gaduh. Seorang wanita paruh baya membuat petugas karena ulahnya. Wanita tadi menangis kencang lalu jatuh pingsan.

Wanita tadi korban razia gelandangan dan pengemis di kawasan lampu lintas Tugu Muda, Semarang. Sejak diangkut ke dalam truk, wanita tadi merengek sambil menggendong anaknya yang masih kecil. "Bu'e, bu'e, bu'e." Sang anak menangis.

Ia meyakinkan kepada petugas untuk tidak diangkut. "Pak jangan ditangkap. Anak saya ini masih sekolah," ujar wanita itu sembari terus merengek. Tangisan wanita yang tidak membawa idenitas itu pada akhirnya tetap diangkut ke atas truk.

Sepanjang perjalanan, wanita tadi dan anaknya berusia tiga tahun ini terus menangis. Saat tiba di Mapolrestabes Semarang, ibu dan anak tak mau turun, sampai harus dibujuk polisi wanita. Ketika turun, wanita tadi membuat heboh.

Setelah heboh dengan tangisan kencangnya, wanita tadi pingsan sehingga anggota polwan harus membawanya beserta si anak masuk ke dalam ruang penyidik untuk diistirahatkan.

Tak hanya mengamankan pengemis yang membawa anak, petugas juga merazia sedikitnya 10 gelandangan dan preman yang biasa mangkal di lapangan Simpang Lima. Tahu jadi buruan petugas, mereka lari tunggang langgang menjauh dari kejaran.

BERITA REKOMENDASI

Mereka yang tertangkap akhirnya diangkut ke truk polisi dan digelandang ke Polrestabes Semarang. Sedikitnya 20 orang pengemis membawa anak dan preman yang diamankan oleh personil gabungan Sabhara dan Binmas Polrestabes Semarang.

Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Djihartono mengatakan, pihaknya menggelar operasi kali ini menyikapi laporan masyarakat bahwa anak kecil yang biasanya dibawa oleh pengemis merupakan anak yang disewakan.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas