Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Unesa Tolak Kenaikkan BBM

"Kami menilai alasan pemerintah mengklaim Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sehingga BBM harus dinaikan ini sangatlah

zoom-in Mahasiswa Unesa  Tolak Kenaikkan BBM
surya/Wiwit P
Audiensi - Mahasiswa menyampaikan aspirasi di DPRD Surabaya menolak kenaikkan BBM 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Puluhan Mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) turun jalan.

Kali ini mahasiswa mendatangi gedung DPRD Kota Surabaya mereka meneriakan penolakan kenaikan BBM.

Kedatangan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi di sambut baik oleh komisi D DPRD Kota Surabaya.

Erwin Eko, kordinator aksi mengatakan, kenaikan BBM ini justru membuat masyarakat miskin menjadi tertindas.

Sebab banyak sekali dampak negatif akibat kenaikan BBM ini.

"Salah satunya harga logistik juga ikut naik. Ini berarti  malah menyengsarakan, apalagi seperti kami seperti anak kos. Sekarang biasanya makan sepuluh ribu sudah dapat es
teh, tapi sekarang menjadi dua belas ribu. Ini namanya bukan mensejahterakan rakyat justru sebaliknya," katanya kepada Surya Online(Tribunnews.com Network), Rabu (12/11/2014).

Seharusnya pemerintah mencari solusi lain untuk pemasukan negara, selain dari menaikan harga BBM.

BERITA REKOMENDASI

Misalnya, kata mahasiswa dari Fakultas Hukum Unesa menaikan harga pajak dari motor dan mobil. Karena orang yang mempunyai mobil dan motor adalah mayoritas kelas menengah keatas.

"Kami menilai alasan pemerintah mengklaim Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit sehingga BBM harus dinaikan ini sangatlah tidak rasional. Menurut kami jika terjadi defisit kenapa kok tidak memangkas tunjangan menteri beserta fasilitasnya saja, kenapa harus BBM yang dinaikkan," paparnya.

Fatkur Muid anggota komisi D DPRD kota Surabaya, mengatakan, sangat mengapresiasi kedatangan dari sejumlah mahasiswa tersebut.

Sebab, kehadiran mereka ke gedung DPRD Surabaya merupakan salah satu bentuk perhatian kepada masyarakat kelas menengah kebawah yang semakin tertekan akibat dampak kenaikan BBM.

"Sangat realistis kalau kenaikan BBM ini dialihkan ke pajak yang lain. Kami akan rapatkan perjuangan adek-adek mahasiswa ini, dengan pimpinan jika perlu sampai ke
tingkat nasional," tegasnya.(iit)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas