Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lapor Direktur Tak Ditanggapi, Nasabah Bank NTT Mengadu ke DPR

KA, seorang perempuan asal Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengadukan kepala Bank NTT Cabang Larantuka,

Editor: Sugiyarto
zoom-in Lapor Direktur Tak Ditanggapi, Nasabah Bank NTT Mengadu ke DPR
Ilustrasi pelecehan seksual 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - KA, seorang perempuan asal Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengadukan kepala Bank NTT Cabang Larantuka, Yandri de Ornay, ke DPRD Provinsi NTT lantaran sang pimpinan bank itu melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya saat akan mengajukan kredit pinjaman untuk usaha.

Ketika menemui dua anggota DPRD NTT, Jefry Un Banunaek dan Viktor Lerik di ruang Fraksi Gerindra, Kamis (13/11/2014), KA mengaku kejadian itu sudah dilaporkan kepada Direktur Utama Bank NTT pada 25 Juni 2014 lalu melalui surat bermaterai. Namun hingga saat ini, laporan itu belum juga ditindaklanjuti.

“Kejadiannya sekitar Bulan Juni 2014 lalu. Saat itu saya ditawari oleh Pak Yandri untuk naikkan plafon kredit usaha sebesar Rp 750 juta, dan pihak bank menyetujui itu karena saya sudah sering kredit dan jaminan saya juga telah memenuhi syarat. Selain itu, pak Yandri memang sudah sering datang ke rumah karena memang suami saya kerja di Bank NTT (bawahan Yandri),” beber Kristina.

Setelah semua berkas kredit sudah lengkap, lanjut KA, salah seorang karyawan menginformasikan kepada dirinya bahwa berkas tersebut sudah berada di meja kerja Yandri dan siap dicairkan.

“Saya pun menemui Pak Yandri di ruang kerjanya untuk menanti pencairan itu. Saat itu saya duduk di depan meja bironya dan menanyakan apakah uangnya bisa langsung cair hari itu juga. Pak Yandri kemudian berdiri dan mengajak saya duduk di sofa sambil berkata bahwa semuanya tergantung saya. Lalu dia menutup pintu dan mengatakan biar karyawan di luar jangan mengganggu,” kata Kristina meniru ucapan Yandri.

Setelah pintu dikunci, lanjut KA, Yandri kemudian duduk persis di sebelah dirinya. Yandri tiba-tiba mengatakan, siang-siang begini enaknya minum susu sambil matanya menatap dada Kristina.

"Karena merasa tidak enak, saya lantas kirim SMS ke suami saya untuk segera telepon sehingga saya bisa beri alasan untuk segera keluar ruangannya. Saat mau keluar ruangan, Pak Yandri bilang kalau mau pulang harus isap bibir sedikit dulu,” jelas KA.

Berita Rekomendasi

Mendapat perlakuan tak senonoh seperti itu, KA lantas berusaha menuju pintu keluar. Sebelum keluar, Yandri sempat meminta pengertian dari Kristina bahwa kreditnya itu akan dicairkan setelah Yandri pulang dari Jakarta.

Yandri juga minta supaya Kristina menemuinya di Hotel Kristal yang sudah dia pesan sebelumnya.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas