Pemprov Jatim Minta Menko Kemaritiman Bangun Rusun Nelayan
" Bentuknya, bisa rumah susun berlantai empat untuk setiap blok dan berisi 100 kepala keluarga," ujarnya, kepada wartawan.

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Pemprov Jatim minta Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman membangun rumah susun (Rusun) untuk para nelayan.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, ketika bertemu dengan Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Jumat (14/11/2014).
Menurut Gus Ipul, pentingnya pemerintah pusat membuat rusun untuk para nelayan, karena berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Badan Pusat Statistik (BPS), salah satu dari empat kantong kemiskinan di Indonesia adalah nelayan. Tiga lainnya, yakni pengangguran, petani, dan buruh.
"Makanya saya rasa penting untuk membuat kampung-kampung nelayan di daerah pesisir di Jatim. Bentuknya, bisa rumah susun berlantai empat untuk setiap blok dan berisi 100 kepala keluarga," ujarnya, kepada wartawan.
Jika terwujud, pembangunan kampung nelayan tersebut, kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I ini, akan memperkuat poros maritim yang menjadi salah satu cita-cita pemerintahan Jokowi-JK.
"Apalagi selama ini kehidupan para nelayan umumnya kumuh dan sulit mendapatkan akses infrastruktur dan air bersih," jelasnya.
Selain membangun rusun dan kampung untuk nelayan, Gus Ipul juga minta pemerintah pusat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) para nelayan, tata kelola, tata niaga dibidang perikanan.
"Jika tiga hal penting itu jalan, saya yakin akan mempercepat kesejahteraan para nelayan," tegas Gus Ipul.
Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo menyambut baik usulan yang disampaikan Pemprov Jatim melalui Gus Ipul.
Indroyono berjanji akan segera melaporkan ide tersebut ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan.
"Usulan yang disampaikan Pak Wakil Gubernur akan kita bahas untuk direalisasikan," katanya.
Hanya saja untuk merealisasikan pembangunan rusun dan kampung nelayan tersebut, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Misalnya, terkait masalah keberadaan lahan.
"Kalau tanah dan lahannya ada, monggo (dibangun rusun dan kampung) untuk nelayan," imbuh Indroyono.(mujib anwar)