Sopir Angkot: Antre BBM Sekarang, Sisa Uangnya Buat Beli Rokok
Selisih harga BBM subsidi itu akan dialokasikan untuk uang rokok.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sopir angkutan umum di Surabaya mengaku rela mengantre pengisian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Senin (18/11/2014) malam, sebelum resmi naik terhitung Selasa (18/11/2014).
Selisih harga BBM subsidi itu akan dialokasikan untuk uang rokok. "Lumayan bisa hemat Rp 20-40 ribu. Bisa buat beli rokok," kata Karman, sopir mobil boks, saat mengantre solar di SPBU Jalan Jemursari, Senin.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Suparti mengatakan, polisi menyiagakan 2-4 personelnya di masing-masing SPBU wilayah hukum polsek setempat.
"Jumlah personil disesuaikan tingkat kepadatan. Jika kurang, akan ditambah dari Polrestabes Surabaya," jelasnya.
Di Bengkulu, para warga telah memadati SPBU sejak Senin sore. Antrean misalnya terlihat di SPBU kilometer 6,5, Tanah Patah, dan lainnya.
"Sejak magrib SPBU udah panjang antrean warga telah tahu jika malam ini presiden akan menaikkan harga," kata Sudirman.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo akhirnya memutuskan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Pencabutan subsidi BBM itu untuk menambah anggaran untuk membiayai infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Harga premium ditetapkan dari Rp6.500 menjadi Rp8.500. Harga solar ditetapkan dari Rp5.500 menjadi Rp7.500.