Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasar Tradisional Tempat Penjualan Buah Lokal Kurang Mendukung

“Bali menjadi pasar utama apel Batu. Penjualan akan meningkat, saat menjelang persembahyangan umat Hindu,” imbuhnya.

zoom-in Pasar Tradisional Tempat Penjualan Buah Lokal Kurang Mendukung
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Aktivis Asosiasi Hortikultura Nasional (AHN) bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjukrasa di depan kantor Kementerian Perdagangan Jakarta Pusat dengan membawa apel Malang, Senin (24/2/2014). Pengunjukrasa mendesak menteri perdagangan yang baru mengkaji ulang kebijakan impor hortikultura yang mematikan petani Indonesia. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Siti Mariyam pedagang grosir di Pasar Kota Batu mengaku beruntung, di kala Malang diserbu buah impor, sejumlah pasar di luar Malang justru membuka diri untuk apel Malang.

“Bali menjadi pasar utama apel Batu. Penjualan akan meningkat, saat menjelang persembahyangan umat Hindu,” imbuhnya.

Siti mencontohkan, bulan depan umat Hindu akan menggelar upacara Galungan.

Biasanya permintaan apel untuk sesaji akan meningkat tajam.

Dari yang biasanya tiga kali kirim dalam tiga bulan, bisa meningkat dua kali lipat.

Masih menurut Siti, salah satu faktor adalah buruknya pasar tradisional, di mana apel Batu dijual.

Padahal para pedagang berharap, pasar tradisional itu dibuat bagus dengan fasilitas modern.

BERITA REKOMENDASI

Dengan demikian, wisatawan tidak canggung datang dan berbelanja apel langsung ke pasar.

Kondisi tersebut justru dimanfaatkan sebuah pusat oleh-oleh. Mereka berani membayar sopir bus pariwisata Rp 100.000, asal membawa rombongan ke toko mereka.

Dengan cara ini, penjualan pusat oleh-oleh tersebut mengalami lonjakan penjualan.

“Seandainya pasar kita bagus, strategi itu bisa kita gunakan. Wisatawan langsung bisa berbelanja di pasar yang pasti harganya lebih murah,” tegasnya.

Di sisi lain, perhatian pemerintah kerap diselewengkan pihak tak bertanggung jawab.

Misalnya, ada bantuan bagi petani organik. Dalam waktu singkat muncul petani-petani dadakan, dengan maksud menerima bantuan tersebut.

Karena itu Siti berharap, pemerintah melakukan survei yang sebenarnya dan jangan sekadar menerima laporan.

Siti khawatir, segala bentuk bantuan untuk para petani apel akan mengalami nasib serupa.

Apalagi belakangan Pemkot Batu tengah menggagas bantuan pupuk organik dan bibit apel. (ben/idl/day/iks)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas