Tolak Relokasi, Pandawa Tantang Pemkot Semarang Bharatayuda
"Kalau Simongan direlokasi, kami lawan! Kami siap melakukan perang Bharatayuda!" kata Krisna yang diperankan oleh Slamet Kaswanto sebagai koordinator
TRIBUNNEWS.COM,SEMARANG- Para pengusaha di kawasan industri Simongan, Kota Semarang belakangan mengeluh.
Salah satu keluhan yang dirasakan para pengusaha yakni sulit menemui Wali Kota Hendrar Prihadi, untuk membicarakan masalah relokasi.
Kini pandawa yang diikuti seratusan buruh dari Forum Komunikasi Pekerja Simongan (FPKS) mendatangi gedung Balai Kota Semarang, Senin (1/12) siang.
Para Pandawa yang dipimpin Krisna dengan bersepatu kets, berdemonstrasi menyatakan penolakannya terhadap rencana relokasi industri di kawasan Simongan.
"Kalau Simongan direlokasi, kami lawan! Kami siap melakukan perang Bharatayuda!" kata Krisna yang diperankan oleh Slamet Kaswanto sebagai koordinator aksi.
Sebelum menyatakan perang, ia bercerita idenya memakai kostum pandawa karena sesuai dengan apa yang akan disampaikan.
Menurutnya, sosok pandawa dan Krisna mewakili keresahan 12 ribuan pekerja dari 12 pabrik besar di Kawasan Simongan.
Pandawa, seperti halnya para buruh di kawasan Simongan diibaratkan Slamet sebagai pihak yang berperang melawan keadilan.
Ia berjanji akan mempertahankan kawasan Simongan hingga titik darah penghabisan. Seperti halnya pandawa berperang melawan Kurawa.
"Kostumnya ini nyewa di Gunungpati, he he. Tadi sampai sejam meriasnya. Pakai riasan sendiri," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.