TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Penutupan Hotel Grand Surabaya di Jalan Pemuda nomor 21 Surabaya akan dilakukan Pemkot Surabaya sampai manajemen menyelesaikan perizinan HO (izin gangguan) dan TDUP (Tanda Daftar Usaha Pariwisata) dan lainya.

Jika izin-izin tersebut telah didapat oleh manajemen hotel bintang empat Grand Surabaya maka akan diperbolehkan kambali beroperasi seperti biasa.

Kepala Satpol PP Pemkot Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, sebetulnya manajemen hotel Grand Surabaya sempat datang ke Pemkot Surabaya untuk meminta tolerasni penutupan dan penyegelan.

Ini setelah manajemen merasa telah mengajukan perizinan dan kini masih dalam proses di SKPD terkait.

"Tapi setelah kami cek ke SKPD terkait ternyata belum ada satupun proses perizinan yang diajukan manajemen hotel Grand Surabaya. Ya, akhirnya permintaan toleransi kami tolak," kata Irvan Widyanto di hotel Grand Surabaya, Kamis (4/12/2014).

Sebenarnya, ungkap Irvan, Pemkot Surabaya telah mengirim surat pemberitahuan terhadap manajemen hotel Grand Surabaya untuk segera mengurus perizinan yang disyaratkan sejak dua tahun lalu.

Akan tetapi manajemen hotel hingga diberikan surat peringatan tiga kali dan sanksi ternyata sampai kemarin tidak kunjung melakukan pengurusan perizinan.

"Atas kondisi itulah Satpol PP bertindak tegas menutup total hotel Grand Surya tanpa ada toleransi apapun. Hotel harus dikosongkan dan listrik mati semuanya," tandas Irvan Widyanto.

Sementara manajemen Hotel Grand Surabaya tidak memberikan keterangan apapun terkait penyegelan yang dilakukan Satpol PP Pemkot Surabaya.

Demikian juga dengan petugas Hotel Grand Surabaya yang mengaku sibuk membersihkan dan mengeluarkan serta mengurus administrasi tamu.

"Maaf, kami masih sibuk mengurus barang dan mengeluarkan para tamu hotel. Mungkin nanti setelah selesai akan ada keterangan dari manajemen," kata Darsono, salah satu pegawai Hotel Grand Surabaya.