Pencuri Sapi di Sumenep Nyaris Dibakar Massa
Wakid (27), warga Desa Tenunan, Kecamatan Manding, Sumenep, yang tertangkap tangan warga pada saat hendak mencuri sapi
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP- Wakid (27), warga Desa Tenunan, Kecamatan Manding, Sumenep, yang tertangkap tangan warga pada saat hendak mencuri sapi ternak milik warga, nyaris tewas dibakar massa.
Namun aksi warga yang marah terhadap maraknya pencurian hewan, berhasil dicegah aparat Desa Giring tempat Wakid hendak mencuri sapi.
Spesialis pencuri sap yang sudah sempat disiram bensin itu hanya diarak beramai-ramai keliling kampung sebelum diserahkan ke pihak berwajib. Pelaku yang terkenal licin dan gesit itu, hanya bisa pasrah dan menurut begitu saja sesuai keinginan warga.
" Setelah malingnya ketangkap, kita arak keliling kampung biar masyarakat tahu bahwa maling sapi yang selama ini meresahkan warga, sudah kita tangkap," kata Badri (50), warga Desa Giring, yang ikut dalam penangkapan tersebut, Jumat (5/12/2014).
Setelah mengarak maling sapi keliling kampung, warga menyerahkan maling sapi ke kepolisian agar diproses sesuai hukum yang berlaku. Namun begitu warga masih kwatir terhadap pelaku lainnya yang sama pencuri sapi dan sempat di depan warga.
" Meski satu pelakunya sudah kami tangkap, kami masih resah terhadap pelaku lainnya, karena setelah ditanya ia sempat menyebut nama seseorang yang diduga teman pelaku, dan orangnya belum kami tangkap," timpal Misdari (45), warga yang juga ikut menangkap maling sapi.
Kapolsek Manding AKP Hasanudin, membenarkan kejadian tersebut. Dan pihaknya sudah menyerahkan maling sapi itu ke Polres Sumenep.
" Benar itu mas, tadi malam ada penangkapan maling sapi oleh warga, dan saat ini pelakunya sudah kami limpahkan ke Polres untuk menjalani proses selanjutnya," kata Kapolsek Mandinding, AKP Zainuddin, Jumat (5/12/2014).
Disinggung pelaku lain yang sempat disebut-sebut sebagai teman pelaku, pihaknya mengaku masih mendalami pengakuan tersebut. Dan pihaknya akan mencari informasi tentang yang bersangkutan serta aktifitasnya selama ini.
" Masalah itu masih kami dalami, kita tunggu aja perkembangan selanjutnya," pungkasnya.