Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

17 Korban Kapal Oryong 501 Asal Jawa Tengah

Diindikasikan terdapat 17 korban yang berasal dari Jawa Tengah yaitu 10 orang berasal dari Tegal, seorang dari Pemalang dan 6 orang dari Brebes.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 17 Korban Kapal Oryong 501 Asal Jawa Tengah
Yonhap/AFP
Kapal ikan Oryong 501 yang tenggelam di Laut Bering, Rusia, Senin (1/12/2014). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Pujo Asmoro

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) belum merilis nama-nama warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) Kapal Oryong 501 yang tenggelam di perairan Rusia 2 Desember lalu.

Dalam rilis dari Kemenlu yang diterima Tribun Jateng (Tribunnews.com Network), Jumat (5/12/2014), diindikasikan terdapat 17 korban yang berasal dari Jawa Tengah. Masing-masing, 10 orang berasal dari Tegal, seorang dari Pemalang, dan 6 orang sisanya dari Brebes. Sedangkan korban lainnya, dari Jakarta 3 orang, asal Indramayu 4 orang, warga Bandung 2 orang, dan 3 orang asal Maluku.

"Korban lainnya berasal dari Papua seorang dan dua terakhir dari Sulawesi. Setelah mempertimbangkan kepentingan keluarga korban, kami belum bisa merilis nama korban," tulis rilis tersebut.

Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi terus mengawal perkembangan kasus tenggelamnya Kapal Oryong. Jumat ini ia kembali melakukan pembicaraan dengan Menlu Korsel mengenai penanganan dan tindak lanjut para ABK WNI korban tenggelamnya kapal Oryong 501.

Menlu Korsel menyampaikan, hingga saat ini jumlah WNI yang berhasil ditemukan sebanyak 15 orang, 3 orang dalam kondisi selamat dan 12 orang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Mereka yang selamat dilaporkan dalam kondisi baik.

"Lima jenazah yang 5 ditemukan hari ini, namun masih memerlukan upaya identifikasi untuk mengetahui identitasnya," tulis rilis tersebut.

Berita Rekomendasi

Menurut Menlu Korsel proses pencarian masih terus berlangsung dan melibatkan 4 kapal Korea, 6 kapal Rusia, serta 1 kapal penjaga pantai dan 1 pesawat milik Amerika Serikat. Hingga saat ini belum ditentukan batas waktu pencarian korban. Pihak Korsel bahkan akan menambah tim pencarian dengan mengirimkan 2 pesawat patroli dan 1 kapal khusus untuk melakukan pencarian (special rescue vessel).

Terkait rencana penanganan lebih lanjut terhadap para korban, disampaikan bahwa pada tanggal 7 Desember 2014 seluruh korban yang telah ditemukan akan dibawa dengan kapal Oryong 96 menuju pelabuhan Busan, Korsel. Diperkirakan kapal akan tiba di Busan tanggal 20 Desember 2014 untuk selanjutnya dilakukan proses identifikasi para korban dengan mencocokkan data DNA (ante mortem dan post-mortem).

Perusahaan Sajoo Industry juga telah memberikan komitmen untuk menanggung seluruh pembiayaan penanganan dan pemulangan para korban.

Pemerintah Korsel memberikan perhatian yang sangat serius terhadap insiden ini dan satuan tugas khusus yang dibentuk dipimpin langsung oleh Wakil Menteri. Dalam kaitan ini, Menlu RI telah menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mengirim Tim dari Indonesia untuk mendukung proses identifikasi korban (DVI-Disaster Victim Identification) yang akan berlangsung di Busan.

"Menlu Korsel mengapresiasi kesiapan Indonesia tersebut," tulis rilis Kemenlu.


Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas