Antisipasi Banjir, Pemkot Makassar Bangun Empat Waduk Tunggu
Pemkot Makassar segera membangun empat waduk tunggu pada titik rendah guna mengantisipasi banjir di Makassar.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.MAKASSAR- Pemkot Makassar segera membangun empat waduk tunggu pada titik rendah guna mengantisipasi banjir di Makassar.
Empat waduk ini akan ditempatkan pada lokasi langganan banjir antara lain Tamalanrea, Paccerakang, dan dua titik di Manggala. Penentuan waduk ini berdasarkan foto satelit yang memperlihatkan keempat daerah tersebut sedang tergenang air.
"Tinggal perlu digali dan diperdalam sehingga genangan air yang ada di sekitarnya bisa kita alirkan ke tempat itu," kata Wali Kota Makassar, Danny Pomanto pada rapat bersama tim penanganan banjir di Rujab Anging Mammiri, Jl Penghibur, Makassar, Minggu (7/12/2014).
Danny pun langsung mengintrusikan untuk dibuatkan draft master plannya untuk segera diajukan profosalnya ke pemerintah pusat.
"Kita tidak bisa menggunakan dana APBD jadi kita usulkan ke pusat. Sementara saat ini kita gunakan saja ekskavator untuk melakukan pengerukan dan tidak perlu dijadikan proyek, asal lahannya sudah dibebaskan kita langsung kerjakan," ungkap Danny.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan tim ahli dari BPBD dan Dinas PU wilayah Tamalanrea seluas 81 Ha kawasan tergenang air. Sehingga untuk mengantisipasi banjir dengan ketinggian 60 cm maka dibutuhkan waduk seluas 12 ha persegi dengan kedalaman 6 m.
"Analisis yang dilakukan harus by peta satelit. Tidak boleh kira-kira. Kalau tidak dilakukan dengan satelit maka yang ada pasti lebih banyak spekulasinya sehingga akurasi anggaran tidak tepat," ungkap tim Ahli, Muh Helmi.
Menurut Helmi, beberapa rawa di Makassar telah mengalami sedimentasi sehingga memang sangat dibutuhkan pengerukan pada kanal dan drainase.
"Waduk ini diharapkan bisa menampung volume air lebih banyak disamping juga harus diadakan pengerukan pada drainase sebagai aliran. Beberapa survei terakhir telah menunjukkan bahwa setelah dilakukan pengerukan maka genangan air yang ada juga dengan cepat surut," katanya.
Pertemuan kali ini juga akan menghasilkan keputusan untuk dibentuk tim terpadu yang melibatkan Dinas PU, BPBD, pihak provinsi serta balai-balai besar Pompengan Jeneberang hingga Camat-Lurah. (*)