Berau Sempat Dapat Warning Potensi Badai Hugapit
BMKG) pusat sempat memberikan peringatan (warning) ke sejumlah daerah di Kaltim, tentang potensi Badai Hugapit
Editor: Budi Prasetyo
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen
TRIBUNNEWS.COM.TANJUNG REDEB– Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat sempat memberikan peringatan (warning) ke sejumlah daerah di Kaltim, tentang potensi Badai Hugapit yang bertiup dari Filipina. Peringatan itu juga disampaikan kepada BMKG Berau.
Menurut Forecaster BMKG Berau, Imam Ali Taba, Berau juga sempat mendapat peringatan tersebut, namun setelah mengamati data streaming via satelit Berau hanya dilintasi badai topan Hagupit dari atas atmosfer.
“Kalau data streaming tidak terlalu berpengaruh, karena berau bukan daerah kovergensi, sementara Balikpapan lebih condong ke selatan (Filipina) menjadi daerah konvergen karena angin bertiup ke wilayah utara,” jelasnya saat ditemui Tribun di ruang kerjanya, Senin (8/12/2014).
Konvergensi adalah gerakan angina dalam bentuk arus masuk horizontal ke suatu daerah. Atau mengumpulnya massa udara di suatu daerah yang memicu pembentukan awan tebal. Meski demikian, dalam istilah metorologi, konvergensi juga diartikan sebagai penurunan kecepatan angin.
Saat Balikpapan dihantam topan Hugapit, kata Imam, kecepatan angin di Berau cenderung normal meski intensitas hujan sangat tinggi. “Intensitas hujan kemarin (Minggu 7/12) memang sangat tinggi, rata-rata 47 mm. Untungnya shear line yang kemarin sempat melintas juga sudah tidak ada sehingga Berau tidak berdampak terhadap anomaly cuaca ini,” paparnya.