Bu Guru Een Sukaesih Meninggal Fesbuker Berduka
Ucapan duka cita atas kepergian Sang Guru Kalbu, Een Sukaesih, terus mengalir di dunia maya, Sabtu (13/12/2014).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Ucapan duka cita atas kepergian Sang Guru Kalbu, Een Sukaesih, terus mengalir di dunia maya, Sabtu (13/12/2014). Di media sosial Facebook, melalui akun fanpage Tribun Jabar Online, warga menyampaikan doa dan perasaan duka cita yang mendalam.
Seperti ditulis akun Ngaprak Sapedah yang memberi tanda pagar (hashtag) #indonesiaberduka. "Selamat beristirahat dengan tenang disamping Sang Khalik Guru Besar Kalbu ibu een..Jasamu akan selalu kami kenang dan tularkan kepada anak cucu kelak....Selamat beristirahat dengan tenang #Indonesia berduka".
Akun Andi Rosdiana menyampaikan doa agar amal ibadah ibu Een diterima di sisi-Nya. "Innalillah....smoga amal ibadah beliau diterima disisiNYA. trima kasih ibu Een...figur pendidik yg tak kenal lelah wala penuh kekurangan tp tetap berjuang dgn keterbatasannya mencerdaskan anak bangsa. Trima kasih ibu Een....tenanglah engkau disana...,Al fatihah".
Jumat (12/12/2014) kemarin sekitar pukul 15.20 WIB, Een yang puluhan tahun menderita kelumpuhan, akhirnya berpulang ke rahmatullah di RSUD Sumedang. Beberapa hari sebelumnya, Een mengalami sesak lalu koma.
Jenazah Een Sukaesih disalatkan di Masjid Al Ikhlas Cibeureum sebelum diberangkatkan ke permakaman umum Cibeureum, pagi ini. Masjid pun dipenuhi kerabat, handai taulan, dan warga yang ingin menyalatkan jenazah Een secara bergantian.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melayat ke rumah duka almarhumah Een Sukaesih di Batukarut, Cibeureum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Sumedang, Sabtu (13/12/2014) pagi. Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, sekalian melepas pemberangkatan jenazah ke pemakaman umum Cibeureum.
Saat menyampaikan sambutan, Aher mengatakan, almarhumah Een memiliki jiwa yang tenang. Fisiknya memang kurang, kata Aher, tapi kalbunya sempurna. Nuraninya sehat bisa berbuat untuk kemanusiaan.
"Rumah Pintar yang dipelopori oleh Ibu Een akan dituntaskan, kami yang jadi penerus," kata Aher.
Selanjutnya jenazah Een dibawa terlebih dahulu ke Masjid Al Ikhlas untuk disalatkan sebelum diantar ke pemakaman umum. (mac/std)