Ganjar Pranowo: Belum Darurat Bencana, yang Penting Selamatkan Orangnya Dulu
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pemerintah provinsi belum menyatakan status darurat bencana di Kabupaten Banjarnegara.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pemerintah provinsi belum menyatakan status darurat bencana di Kabupaten Banjarnegara, meskipun tanah longsor terjadi di sejumlah lokasi di kabupaten itu.
"Belum (darurat bencana), makanya saya akan cek ke sana langsung hari ini," katanya di Semarang, Sabtu (13/12/2014).
Ganjar mengungkapkan ada kemungkinan status darurat bencana ditetapkan di Kabupaten Banjarnegara. Namun, hal tersebut ditetapkan dengan melihat kondisi di lokasi bencana terlebih dulu.
"Bukan tidak mungkin nanti kami tetapkan darurat bencana, yang penting sekarang selamatkan orangnya dulu," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Menurut Ganjar, yang dibutuhkan untuk upaya pencarian dan penyelamatan korban tanah longsor saat ini adalah alat berat backhoe dan genset.
"Ini saya baru saja ditelepon KSAD yang mengatakan akan menggunakan seluruh kekuatan yang ada di militer untuk Jateng," katanya.
Ganjar mengatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga dalam perjalanan meninjau lokasi tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara.
"Saya juga sudah kontak-kontakan dengan Bupati Wonosobo dan Bupati Banjarnegara, semua turun ke lokasi bencana," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan menggunakan helikopter milik TNI Angkatan Darat untuk meninjau langsung lokasi tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, dari Lapangan Udara TNI AD Ahmad Yani, Semarang, Sabtu siang ini.
Tim search and rescue (SAR) gabungan untuk sementara menemukan 12 jenazah korban bencana tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Kemungkinan masih banyak korban yang belum ditemukan dan masih tertimbun tanah longsor," kata Kepala Kepolisian Resor Banjarnegara Ajun Komisaris Besar Polisi Wika Hardianto di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Sabtu.
Sementara itu, berdasarkan data Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara di Kantor Koperasi Pegawai Republik Indonesia, jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 12 orang, dengan tujuh orang di antaranya telah teridentifikasi. Sementara itu, 15 korban selamat ditemukan dalam kondisi luka-luka.
Tujuh korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi adalah Ruliyah (30), warga Desa Karangkobar; Joko Adi Purnomo (18), warga Desa Gumelar, Karangkobar; Misman (25), warga Desa Gumelar; Sukirno (20), warga Desa Gumelar; Bahrun (70), warga Dusun Jemblung; Andi (30), warga Desa Grogol, Karangkobar; dan Hadi (60), warga Dusun Jemblung.
Puluhan rumah yang dihuni sekitar 300 jiwa dari 53 keluarga di Dusun Jemblung RT 05 RW 01, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, dilaporkan tertimbun tanah longsor pada Jumat (12/12/2014) sekitar pukul 17.30 WIB.