Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tertimbun Tanah 3 Jam, Pria Difabel Selamat, Kaki Palsunya Tertinggal

"Pas longsoran pertama dan kedua, warga sudah meminta saya dan keluarga segera lari dari rumah. Tapi saya bilang, bibi Khotimah dulu yang dibawa. Saya

zoom-in Tertimbun Tanah  3 Jam, Pria Difabel Selamat,  Kaki Palsunya Tertinggal
Tribun Jateng/Fajar Eko Nugroho
Longsor Di Dusun Jemblung Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jumat (13/12/2014). Foto diambil Sabtu, 13 Desember 2014. 

TRIBUNNEWS.COM,BANJARNEGARA - Pasti ada keajaiban disamping kedukaan.

Bencana tanah longsor yang menimpa Dusun Jemblung RT 05/RW 01 Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yang terjadi Jumat (12/12) sore, menyisakan duka mendalam bagi korban selamat.

Mereka yang lolos dari maut, bercerita bagaimana bencana dahsyat yang menimbun dusun mereka terjadi.

Kisah dramatis di antaranya terjadi pada Wawan Wahyuni (20), warga dusun yang selamat dari longsor.

Wawan yang menggunakan satu kaki palsu, berhasil selamat, meski separuh tubuhnya telah tertimbun tanah.

Bahkan saat diselamatkan, satu kaki Wawan masih tertinggal di dalam tanah.

Wawan mengatakan, sesaat sebelum kejadian longsor itu ia bersama kelima keluarganya sedang berada di dalam di rumah.

Berita Rekomendasi

Setelah longsor pertama dan kedua, warga meminta ia dan keluarganya segera lari dari rumah.

Wawan justru meminta bibinya Khotimah yang dibawa ke tempat aman dahulu. Khotimah saat itu dalam kondisi hamil 9 bulan.

"Pas longsoran pertama dan kedua, warga sudah meminta saya dan keluarga segera lari dari rumah. Tapi saya bilang, bibi Khotimah dulu yang dibawa. Saya dan lainnya segera menyusul," ungkapnya.

Namun, setelah bibinya dibawa oleh warga, longsor ketiga pun terjadi dan meluluhlantahkan puluhan rumah warga di desanya.

"Sesaat sebelum longsor ketiga, nenek, kakek dan kedua saudara saya sudah lari duluan karena panik. Karna saya tidak bisa berlari cepat, dan saya harus mengunci rumah dulu makanya saya tertinggal di depan rumah," kata dia.


Saat itu, Wawan sudah sampai di depan rumah hendak berlari. Namun terlambat, longsoran tanah sudah sampai depan rumah. Semakin lama semakin banyak dan menimbun separuh badannya.

"Pas saya lihat di depan rumah, tanah longsor sudah setinggi satu meter, saya bingung dan berteriak minta tolong di depan rumah. Setelah beberapa menit kemudian, longsoran tanah masuk ke halaman depan rumah dan akhirnya menimbun separuh badan saya," katanya.

Saat itu, longsoran tanah sudah menutupi seluruh jalan bahkan rumah-rumah yang berada di sebelahnya.

"Ya sudah, saya ngga tahu mau lari kemana, di sana-sini semuanya penuh lumpur. Saya hanya pasrah berdiri di depan rumah. Saya memegang tiang penyangga rumah sampai tubuh saya separuh tertimbun lumpur," katanya.

Separuh tubuhnya tertimbun lumpur selama tiga jam di depan rumah, sebelum diketahui oleh Tim SAR. Ia terus berteriak minta tolong.

"Jumat (12/13) malam itu, dengan kondisi tubuh saya tertimbun lumpur dan gelap gulita, saya memejamkan mata dan berteriak-teriak minta tolong," ungkapnya.

Mendengar teriakan-teriakan minta tolong, sekitar 20 anggota Tim SAR yang saat itu hanya menggunakan senter, berusaha mencari ke arah sumber suara.

Setelah dua jam lebih, akhirnya Wawan ditemukan oleh Tim SAR.

"Alhamdulilah saya bisa selamat setelah ditolong oleh Tim SAR. Meskipun kaki palsu saya sempat copot, saya bisa dikeluarkan dari timbunan lumpur dan dibawa ke rumah warga," katanya.(fajar eko nugroho)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas