Tim Panahan Jatim, Asah Mental Kirim Atlet Junior ke Senior
”Meski mereka masih junior, kami ikutkan mereka ke Kejurnas senior. Ini agar atlet memiliki pengalaman dan mental bertanding,” kata Raha.
TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Sejak awal tim panahan merupakan lumbung emas Jawa Timur di PON Remaja.
Hasilnya, Jatim sukses menjawab tantangan itu dengan menyumbangkan lima emas, dari target empat emas.
Salah satu yang menjadi kunci sukses panahan Jatim, atlet-atlet junior mereka telah diasah di level yang lebih tinggi.
Dua emas tersebut diraih oleh Agung Arju Jannah di nomor compound putra serta Yurike Nina Bonita di nomor compound putri.
Di partai final, Agung mengalahkan atlet Riau Yogi Pratama, sedangkan Yurike menyingkirkan atlet Jateng, Avrellia Cynthia.
Selain di nomor individu, Jatim menyabet dua emas melalui nomor mix tim compound.
Pasangan Yurike dan Agung berhasil menyingkirkan pasangan Riau, Anisa dan Yogi Pratama. Satu emas lainnya diraih di recurve mix tim.
Pasangan Jatim Sakti Pahlewi dan Wika Asnunik mampu menyingkirkan Dian Ramadhan dan Fauzia Putri dari Yogyakarta.
Satu emas tambahan didapat di nomor nasional aduan putra 40 meter melalui Deniar Pradana.
Di PON Remaja 1, tim panahan Jatim menurunkan enam atlet baik putra dan putri. Di kelompok putra ada Agung Arju Jannah, Deniar Prasadana dan Sakti Pahlevi.
Sedangkan putri diwakili oleh Yurike Nina Bonita, Ayu Mareta, dan Wika Asnunik. Mereka ditangani oleh trio pelatih, Huda Sarbiantoro, Raha Saifudin Hamzah, dan Tiara Sakti Ramadhani.
Panahan pun menjadi penyeimbang bagi kontingen Jatim di PON Remaja 1 atas DKI Jakarta. Ini dikarenakan di PON Remaja, cabor panahan menjadi milik Jatim. Sedangkan DKI Jakarta unggul di cabor akuatik.
”Sebenarnya sejak awal, kami hanya ditargetkan meraih empat emas. Tapi anak-anak tampil meyakinkan dengan meraih lima emas,” kata Huda.
Menurut Huda, timnya telah dipersiapkan sejak dengan matang. Dua bulan sebelum pelaksanaan, atlet-atlet Jatim yang diproyeksikan ke PON Remaja, tiap hari berlatih.
”Selama dua bulan penuh, kami berlatih tiap hari terutama fisik dan akurasi,” kata Huda.
Tidak hanya itu, menurut Raha, sebelum pelaksanaan PON Remaja, atlet-atlet Jatim juga diikut sertakan pada kejuaraan nasional senior.
”Meski mereka masih junior, kami ikutkan mereka ke Kejurnas senior. Ini agar atlet memiliki pengalaman dan mental bertanding,” kata Raha.
Ternyata hasilnya pun menjanjikan. Bonita dan Agung meraih emas di Kejurnas senior Lampung.
”Meski masih junior, mereka terbukti bisa meraih emas di level senior. Ini bagus untuk mengasah mental pemain junior,” tambah Raha.
Namun tim pelatih Jatim menyadari, saat ini Jatim masih minim atlet panahan yang memiliki spesialisasi nomor nasional aduan. Di nomor itulah yang harus segera dibina. (haorrahman)